Mira tak pernah menduga ibunya bisa menebak dengan benar. Tapi bagaimana bisa mira mengatakan yang sebenarnya. Bagaimana bisa dia mengatakan bahwa dia pernah tidur dengan Diego di hadapan Elena, sahabat baiknya. Dia sudah merasa bersalah karena memiliki perasaan pada Diego. Dia tak ingin semakin bersalah karena menggagalkan pernikahan Elena dan mencuri calon pengantin pria nya.
"Mira, mengapa diam?" Tanya Dewi yang menyentuh pundak mira.
Doni yang sejak tadi melihat gerak gerik mira, menyadari bahwa putrinya itu sedang gelisah dan ketakutan. Dan sorot matanya menunjukkan kebingungan. Dapat disimpulkan bahwa mira berada dalam tekanan saat ini.
Mungkinkah pria muda ini mengancam putrinya?
"Mengapa kau diam? Apa dia mengancammu untuk tutup mulut? Apa dia mengatakan tak ingin bertanggung jawab padamu? Apa dia menyakitimu?" Tanya Doni dengan cepat dan menoleh ke arah Diego dengan tatapan tajam penuh amarah.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com