webnovel

*) Ternyata Kamu Bisa Merasa Malu

Dengan wajah yang gusar dan khawatir , Jo bertanya kepada ku , dia melupakan hidungnya yang masih mengucurkan darah , tangan kanan yang dia gunakan untuk menutupi hidungnya langsung beralih memegang kening ku dan leher ku , karena dia berfikir aku ini memang benar-benar merasa sakit sehingga aku meminta harus kerumah sakit .

" Itu... berhenti didepan situ , aku lihat ada klinik di depan ."

aku langsung menyuruh Jo untuk menghentikan mobilnya tepat didepan Klinik kecil yang ada di pinggir jalan ini .

" Kenapa disini ? lebih aman kita kerumah sakit saja ? biar jelas untuk periksa sakit yang kamu rasakan."

Jo tidak mau berhenti di klinik kecil pinggir jalan ini , entah apa yang sedang dia pikirkan sehingga dia tidak mau untuk berhenti disini .

" Sudahlah ... jangan cerewet ! berhenti sekarang atau aku akan melompat dari mobil ini ! ancam ku .

" Iya ... iya... aku akan berhenti ! Ok Ok... ku harap kamu jangan bertindak gila aku mohon kepada mu...!"

Wajah Jo , semakin khawatir melihat ku mengancam dirinya . Sesungguhnya Jo bukanlah lelaki yang lemah karena dia adalah seorang Polisi , dia pasti sigap dan dia pun harus cepat dalam bertindak , namun dia saat ini dimataku sudah seperti kerbau yang menurut kepadaku .

Mobil pun akhirnya berhenti tepat di depan klinik yang ku lihat dan aku pun segera turun dari mobil begitu juga dengan Jo , dia menyusul ku dengan cepat , karena dia terlalu khawatir kepada ku .

Tidak usah ditanya , setiap mata yang memandang ke arah Jo pasti mereka semua akan berfikir bahwa Jo lah yang mau di periksa bukan diri ku . Karena Jo yang terluka bukan diriku.

" Maaf tuan silah kan isi data datanya dulu .. " 

seorang perawat langsung menghadang diriku dan Jo .

Aku pun segera duduk di meja informasi untuk mengisi data data yang di perlukan , dan Jo tanpa disuruh dia pun duduk di sebelah ku .

" Maaf Nyonya tolong diisi dulu data datanya ..."

Mendengar perkataan perawat yang ada di hadapan ku mataku langsung melotot karena dia memanggil ku Nyonya , sedangkan Jo yang mendengarnya malah tertawa kecil dan bahagia .

" Maaf mba , saya Nona , saya mau antar laki laki ini berobat karena saya merasa bertanggung jawab untuk mengobatinya ...!" 

aku berkata dengan sedikit senyum sinis kepada perawat yang telah memanggil ku Nyonya lalu menatap tajam ke arah Jo yang kaget setelah mendengar alasan ku datang ke klinik ini .

" Alin ... ternyata kamu ...?!" Jo masih tidak percaya dengan diriku.

" Sudahlah jangan banyak kata kata , isi cepat data datanya itu !" 

Kusodor kan kepada Jo , kertas formulir yang harus di isi oleh pasien , karena dia adalah pasiennya maka Jo lah yang harus mengisinya .

" Cepat laaah...!! karena aku masih banyak urusan dengan mu , aku tidak mau setiap waktu melihat tetesan darah yang keluar dari hidung mu , membuat ku jijik jika melihat nya !"

Dengan nada yang ketus aku berkata kepada Jo .

karena aku tidak mengharapkan wajah kagum nya untuk ku . Dimata ku dia tetap tidak akan berubah karena bagiku dia adalah laki laki pelampiasan nafsu amarah ku .

Setelah menunggu antrian dengan sabar , Jo pun akhirnya mendapat kan gilirannya , dia lalu masuk kedalam ruangan kamar untuk pasien umum .

Aku terkejut ketika Jo tiba-tiba menarik tangan ku juga dia ingin aku ikut masuk kedalam bersama dengannya .

" HEH... Kamu...!! haaiizz..!! untuk apa kamu mengajak ku untuk ikut bersamamu...! ?" tanya ku kepada Jo sambil ku tepis tangan nya yang sedang memegang tangan ku dengan kencang , karena aku tidak mau dia bisa seenaknya saja menarik tangan ku .

"Maaf, Aku hanya ingin kamu mengetahui apa yang akan dikatakan oleh Dokter tentang luka yang ada ditubuh ku ini , jika Dokter nanti mengetahui bahwa semua luka ini akibat dari perbuatan mu ..." jawab Jo dengan menampakkan mimik wajah yang seakan akan ingin mengatakan bahwa ini semua adalah kesalahan ku dan aku harus bertanggung jawab kepadanya . Cukup membuat hati ini menjadi emosi karena kata katanya dan Jika aku boleh membalas nya aku pun akan berkata kepadanya bahwa aku mengajaknya kesini itu karena aku telah bertanggung jawab kepada nya aku masih punya kesadaran untuk mengobati mu tidak membiarkan diri mu menderita kesakitan !

Namun aku tidak mampu mengatakannya karena aku tidak mau membuat masalah dengan nya .

" Ya.. sudahlah lebih baik kamu masuk dulu sana biarkan aku menunggu mu disini saja , percayalah aku tidak akan meninggalkan mu , aku akan tetap pulang bersama dengan mu ."

aku mencoba membuat Jo percaya kepada ku agar dia cepat masuk kedalam ruangan dan segera di obati semua luka lukanya .

Jo memberikan senyumnya kepada ku dan Akhirnya Jo pun sepakat dengan ku , dia pun akhirnya mau masuk dan segera di obati oleh Dokter sedangkan diriku tetap menunggunya dengan setia duduk diam didepan pintu kamar ruangan Dokter Umum ini .

Hampir 20 menit aku menunggu Jo di luar dan akhirnya pintu pun terbuka dan aku melihat Jo seluruh badannya penuh dengan tempelan perban luka seperti Hansaplast besar dan kecil , jujur , melihat semua ini cukup membuat aku jadi tertawa dan tidak tega kepadanya , karena aku sendiri pun tidak menyangka bisa membuat tubuhnya menjadi seperti ini . Dokter pun langsung menyambut ku dan dia berjabat tangan dengan ku ketika Jo memperkenalkan diriku kepada Dokter itu.

" Ooh.. ternyata , Nona inilah yang membuat Letnan Jo menjadi seperti ini ? he he he he ... memang cinta itu ternyata bisa melemahkan segalanya ..."

Dokter itu berkata sambil tertawa renyah di hadapan ku , rasanya aku menyesal telah berjabat tangan dengan nya jika ternyata dia bisa berkata seperti ini, dia melecehkan diri ku dan dia membanggakan Jo yang telah mengalah kepadaku .

" Baiklah Dok , saya pulang dulu , terima kasih atas pengobatan nya ..." Dengan menahan tawanya Jo langsung berpamitan lalu dengan percaya diri dia berani merangkul tubuhku dan mengajak ku untuk keluar dari klinik ini bersama sama dengan nya sepertinya Dia ingin memperlihatkan kepada Dokter itu bahwa diriku adalah memang kekasihnya.

Aku tidak bisa menepis tangan nya dari bahuku , karena dia mencengkram bahuku dengan sangat keras akhirnya aku pun mengalah dan mau mengikuti keinginannya, kali ini aku tidak berkutik untuk melawannya walaupun seluruh tubuh dan tangannya sedang terluka namun kekuatannya masih bisa untuk membuat diriku tidak bisa bergerak sama sekali untuk tetap berjalan bersamanya dan kini aku harus mengikutinya permainannya yaitu berjalan tenang disampingnya.

========== >>>>>

Para readers ku tersayang aku mohon kepada kalian semua yang menyukai isi cerita ini , tolong bantu saya dengan Vote nya dan juga reviews nya yaa..

agar novel ku bisa naik dan bertahan di dalam peringkatnya dan juga bisa membuat ku semakin semangat untuk menulis cerita nya lagi ....

terima kasih , sekali lagi saya ucapkan

untuk kalian semua Terima kasih atas semuanya salam hormat dari Saya ,

Chandrawati .

NB :

( Instagram : @Divanandadewi )

( FB : @chandrawati2019 )

Next chapter