webnovel

Ungkapan dan Harapan

ja15 menit berlalu, Sahlan dan Mikayla sampai di Kampus Wiraraja. Setelah memarkir mobil di tempat seharusnya Alan dan Kayla segera masuk ke ruang seketariat, disana sudah menunggu beberapa mahasiswa.

Ghani terlihat sumringah melihat sahabatnya datang.

"Assalamualaikum," Alan masuk lebih dulu dari Kayla.

"Waalaikumsalam" jawab teman temannya.

"Haiiii, sahabat ku sudah datang, kalok begitu aku pergi dulu ya? sampai nanti teman teman Assalamualaikum" pamit Ghani. "waalikum salam" jawab Alan dan yang lain.

"Lan, mumpung gik tak e sambit engkok, dulih kaandik pas, makle tak kastah (Lan mumpung masih belum aku gebet ni, kamu gercep deh, cepet milikin biar gak nyesel) " goda Ghani pada Alan.

mendengar godaan Ghani Alan bersemu merah, d.an menoyor kepala Ghani, yang kemudian di tangkis oleh Ghani lalu melarikan diri keluar.

Di dalam ada 3 mahasiswa 2 perempuan dan 1 laki laki.

Alan mengenalkan Kayla pada mereka dan sebaliknya.

secara Alami pun merela berkenalan sendiri.

"Aku Karin, anak semester 5 dari jurusan pendidikan" Karin menyalami Kayla.

"Aku Rama, smester 3 dari jurusan akutansi." Kayla menangkupkan tangannya.

"Aku Aliya, teman Alan di jurusan Manajemen, semster 7"

Aliya memyalami dan tersenyum manis.

"ohya teman teman aku bisa minta tolong kalian nggak yang cewek cewek untuk menani Kayla liat liat kampus" pinta Alan.

"Maaf Lan, aku gak bisa aku harus ikut ujian susulan, kemaren pemasaran aku gak masuk, jadi kudu nyusul" kata Aliya.

"Udah lah kak, toh disana banyak para mahasiswa kok, gak usah takut fitnah kak" kata Karin seakan tau kegelisahan Alan.

"iya kak, lagian Kakak kan bukan waktunya jaga? kak ghani juga cuma sebentar doang, ntar lagi juga datang. " sambung Rama.

akhirnya Alan pun mengantar sendiri Kayla untuk observasi.

"Kalo gitu aku titip seketariat pada kalian ya? " pasrah Alan, "Ok kak, tenang aja" jawab Karin dan Rama.

Lalu Alan dan Kayla segera berkeliling kampus, dan alan sebagai pemandunya, sesekali mereka tertawa karena cerita Alan tentang sebuah moment lucu di kampus.

setelah lama mereka berkeliling, kini mereka tiba di tempat yang di sebut Maha raja Center, tempat dimana mahasiswa biasa menggunkan waktu istirahat mereka selain di perpustakaan, di tempat ini ada kantin yang di dekor dengan indah, membuat para mahasiswa betah berada di kantin dan sekutarnya, karena pemandangannya yang lumayan bagus.

Mereka duduk di sebuah bangku yang berisi 4 kursi, dengan meja bundar di tengah. setelah memesan makan dan minuman mereka menunggu pesanan datang sambil mengobrol ngalor ngidul. Hingga saat Kayla asyik bercerita tanpa di sadarinya Alan menatap ke arah Kayla. "Subhanallah, cantiknya, Ya Allah, jika Engkau berkehendak untuk aku berjodoh dengannya, maka jangan biarkan itu karena Nafsu Ya Allah, tapi izinkan aku bersamanya karena Mu" diam diam Alan berdoa dalam hatinya.

"oh ya kak, kak Alan bilang gadis yang kakak sukai mau kakak kenali ke aku sekarang, apa dia datang ke kampus hari ini kak? " Kayla mentadarkan Alan dari lamunanya.

"Iya dia datang dek. dia disini sekarang" jawab Alan.

Kayla yang mendapat jawaban seperti itu oleh Alan kembali teringat percakapannya dengan ummi semalam.

"Oh ya? dimana kak? " Kayla pura pura mencari, dan menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Alan yang masih menatap Kayla tersenyum manis.

"Adek, dia sekarang ada di depan aku." ungkapan Alan membuat Kayla tercengang, tapi masih pura pura bod*h, dia kembali menoleh ke kanan ke kiri dan ke belakang.

tak ada orang lain di sekitar mereka dalam jarak dekat.

Akhirnya Alan yang gemas dengan kepolosan Kayla kembali bersuara "Kayla, saat ini aku tak menginginkan hubungan kita lebih dekat lagi, tapi kamu harus tau. aku menginginkan lebih dari hanya dekat." wajah Alan bersemu merah. "Maksud kak Alan apa ya? " tanya Kayla.

"aku ingin memiliki dirimu dengan izin Allah Kayla, aku ingin memiliki hak atas dirimu dengan Ridho Allah. Aku tak bisa menjanjikan apapun padamu sebagai jaminan masa depan, tapi aku selalu meminta, jika Allah mengizinkan aku menyikap tabir di antara kita aku akan berusaha menjadi imam yang baik untukmu." Alan mengungkapkan isi hati dan harapannya pada Kayla.

Kayla yang memdengar ungkapan itu tertegun, menatap lama pada wajah Alan. 'Ya Allah apa yang harus aku katakan padanya? jika di tanyakan apakah aku menyukainya, ya aku menyukainya, tapi jika cinta apa aku sudah jatuh hati padanya? entahlah ya Allah.... ' Batin Kayla berkecamuk.

"Akubtak memintamu memutuskan sekarang dek. aku akan menunggu sesuai syariat islam. tapi subgguh besar harapan ku pada mu untuk menerima aku sebagai imammu. kita akan belajar bersam sama dalam mahligai nantinya." janji Alan.

"Jujur kak, kakak tau kan, yang namanya jatuh itu sakit? dan aku tak mau bermimpi terlalu tinggi kak untuk jatuh cinta padamu, tapi Aku selalu meminta pada Allah untuk meletakkan hati ku pada orang yang mencintai Allah, agar kelak jika dia mencintai ku bukan karena nafsu belaka, tapi karena Allah, kegagalan ku dalm berumah tangga membuat aku sadar bahwa aku banyak kekurangan, aku menginginkan laki laki yang bisa menerima dan memperbaiki kekurangan ku denga lemah lembut dan sabar." Kayla mencoba berusaha menatap ke arah Alan walau akhirnya dia mengatakannya denga menunduk. Alan tersenyum dan melanjutkan kata katanya, "Kayla, aku tidak memintamu atau diriku sendiri untuk jatuh cinta Kay. karena aku ingin, kita akan membangun cinta, bukan jatuh cinta, insya Allah aku akan menerimamu apa adanya, dan kita akan bersama sama belajar saling melengkapi kekurrangan kita, aku pun bukan manusia sempurna Kay, karena itu berikan aku kesempatan untuk menggapai cintamu sampai ke jannahNya Kay, aku tak ingin terperosok kedalam perzinahan. karena itu jujur aku tak mengajakmu berpacaran, tapi aku ingin memilikimu secara sah dalam rengkuhan Ilahi Robby Kayla" Alan masih menatap ke arah Kayla yang saat ini tengah berkaca kaca. Entah apa yang dirasakan Kayla, tapi dia teringat mimpinya semalam tentang seorang pria, ya pria itu ternyata adlah Alan, apakah ini tandanya Allah sudah meridhoinya untuk meletakkan hatinya? Kayla meminta waktu untuk berpikir pada Alan, Alan pun menyetujuinya, Alan akan menunggu paling lama seminggu.

setelah itu mereka merasa sedikit canggung, dan mereka berpamitan pulang pada teman temannya.

di dalam mobil mereka masih diam tanpa ada yang membuka obrolan.

"Kayla, waktu untuk masuk masih tinggal 1 minggu lagi, apakah Adek ingin pergi ke suatu tempat? Aku akan mengantar Adek" tawaran Alan mendapat respon senyum dari Kayla.

"Ada kak, tapi Kakak kan harus kerja?" tanya Kayla.

"Tunggulah aku libur mengajar ya? kita akan bermain di luar, nanti aku bawa zara bersama kita." janji Alan.

"Baiklah Kak aku tunggu kabar kakak. " jawab Kayla.

"Aku pun menunggu kabar hatimu Kay" sendu alan mengucapkannya, menelisik ke telinga Kayla, dan membuat gadis itu tersenyum saat menunduk.

setelah sampai di rumah Ummi Alan segera berpamitan pulang pada kedua pwrwmpuan itu.

setelah Alan pulang ummi tak menanyakan keadaan Kayla. karena beliau bisa menerka dari cara diam Kayla, bahwa apa yang dia kora telah terjadi. unmi ingin memberi ruang privacy pada Kayla untuk merenung.

"merenung boleh, tapi jangan melamun ya Nak? mintalah petunjuk Allah nak." pesan ummi, dan di angguk i Kayla.

Malam menjelang, Kayla kembali sholat istikhoroh sebelum tidur. dia melakukan lebih husyuk, dan dia mendapatkan mimpi pria yang sama yaitu Alan yang mengatakan calon imamnya.

ke esokan malamnya dia kembali melakukan ritual istikhoroh, dan masib mimpi yang sama.

Akhirnya Kayla memantapkan hatinya, untuk memilih.

dia akan mengungkapkan isi dan harapan hatinya pada Alan saat Alan mengajaknya keluar nanti.

entah apa yang menjadi keputusan Kayla nantinya itu tepat atau tidak, dia pasrahkan pada Allah dan semoga Alan tidak kecewa setelah tau semua keputasannya.

Kayla hanya bisa berharap yang terbaik untuknya dan Alan, dan yakin Allah takkan salah memberi petunjuk.

ตอนถัดไป