( Part belum direvisi. Typo bertebaran )
Sebuah ruangan dengan banyak benda antik terpajang. Ada berbagai macam pedang, cambuk, dan gerigi besi terpampang di sana. Sekali lagi Ursulla menelan ludah, hari ini Raja Reijin benar-benar terlihat tak bersahabat. Ia membayangkan hukuman yang akan Raja berikan. Apa Raja Reijin akan menghajarnya? Memukulinya? atau memcambuknya? Ursulla meremas ke dua tangan panic. Dia ketakutan. Tapi bagaimana pun juga ia harus menghadapinya. Salahnya sendiri sok – sok'an mau menanggung hukuman pria tua tadi.
Raja Reijin duduk menopang dagu menatap wanita yang berani – berani melerainya.
Manik tajam Raja Reijin menatapnya lekat tanpa ekspresi. "Kau bodoh sekali merelakan dirimu untuk orang yang bahkan tak kau kenal."
Ursulla menunduk, menggigit ujung bawah bibirnya. Melirik Raja Reijin takut - takut,
"Hamba akan menolong orang yang menderita."
Raja Reijin mendengkus. Ia pun bangkit,
"Baiklah, bersiaplah Sulla!"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com