Sampai pukul 3 dini hari, Vian dan juga Jo masih berkutat dengan laptopnya masing-masing. Mereka masih berusaha untuk melacak seseorang yang telah meretas database perusahaan. Akan menimbulkan banyak masalah kalau sampai data rahasia perusahaan sampai tersebar. Apalagi jika formula perusahaan sampai diketahui oleh musuh atau saingan bisnis perusahaan.
"Hah." Jo menghela nafasnya lelah. Ia sangat frustasi karena tidak bisa melacak si pembuat onar dengan cepat.
"Istirahat dulu, Jo. Tidurlah di kamar tamu. Besok pagi kita harus kembali bekerja," ujar Vian menoleh ke arah Jo.
Tampang mereka berdua sama-sama mengenaskan. Rambut acak-acakkan, baju yang sudah kusut dan berkeringat, mata sayu karena semalaman terjaga. Di sekitar mereka juga tak kalah berantakan, laptop masih menyala, banyak cangkir bekas kopi yang mereka buat untuk membuat mata mereka tetap terjaga. Banyak berkas berserakan di atas dan bahkan di bawah meja.
"Tapi..."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com