Dia takut dia akan mengejar lagi, berlari sambil melihat ke belakang dengan panik.
Tapi dia malah melihat adegan yang membuat kakinya lemas.
Dia berlari dengan cepat di depan, tetapi sosoknya yang ramping dan kurus ada di belakang. Dia mengikutinya tanpa terburu-buru. Matanya menatapnya dengan aneh dan mengait lurus. Bahkan jika dia pergi begitu jauh, dia masih bisa merasakan senyum samar dari mata itu.
Seolah diam-diam memberitahunya bahwa dia tidak bisa melarikan diri.
Dia mengenakan topi di balik mantel besar dan hujan turun di sepanjang tepi.
Dia berjalan keluar dari gang dengan tenang dan menundukkan kepalanya sedikit. Di malam hari, dia menyalakan sebatang rokok saat api biru gelap berhamburan.
Ketika mendongak lagi, dia menatap An Mu yang ketakutan di kejauhan. Bibirnya sedikit ditarik dan dia mengucapkan beberapa kata tanpa suara.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com