Sedikit pun An Xiaoyang tidak sepakat dengan pemikiran itu.
Ia, ia masih kecil.
Bagaimanapun, ia masih belum dewasa.
Jadi sepanjang hari itu, An Xiaoyang dengan sengaja mengabaikan Sang No begitu ia melihatnya. Bahkan raut wajahnya tetap memerah dengan tatapan mata yang terus menghindar.
Ya, ujian kurang dari seminggu lagi.
Alhasil, pembelajaran mereka kali ini tidak semengerikan dulu. Bisa dibilang jika di saat-saat paling kritis seperti ini, sekolah justru mencoba membuat semuanya merasa santai agar tetap memiliki stamina yang baik untuk mengikuti ujian. Terlebih lagi ini baru tahap yang pertama.
Tak hanya itu, tiga hari sebelum ujian, sekolah juga memberikan hari libur sehingga siswa dapat melakukan persiapan yang memadai di rumah.
Jadi begitu liburan tiba, Sang No telah membuat jadwal. Ia akan belajar saat pagi dan bermain basket dengan Shi Yu, si gendut kecil, sore hatinya, menyisakan An Xiaoyang sendirian di apartemen.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com