Kelembutan dan perhatiannya bisa dilihat, seperti sekarang.
Dengan langkah tegas namun hati-hati, ia membawa An Xiaoyang ke kamarnya, meletakkannya dengan lembut di tempat tidur, kemudian berbisik di telinganya, "Tunggu sebentar, aku akan segera kembali."
Kini, An Xiaoyang hanya mengangguk patuh sembari meraih selimut dengan tangan kecilnya.
Tak bisa disangkal, akar telinganya terasa memanas sesaat setelah bisikan itu menggema di telinganya.
Lalu Sang No dengan cepat pergi,dan kemudian mengeluarkan ponsel. Awalnya, ia ingin menelpon kakaknya, tapi tiba-tiba ia merasa tidak pantas. Dengan begini, ia seolah membiarkan kakaknya tahu jika seorang gadis tinggal bersamanya. Jika demikian, semuanya akan selesai.
Akhirnya, setelah berpikir sejenak, ia memutuskan untuk menelepon bibi yang datang untuk merawat mereka setiap hari.
Segera, ia mendengar celoteh bibi yang memintanya untuk menyiapkan gula merah dan irisan jahe, dan mulai merebus air.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com