Pemuda ini belum mengenali Sang Xia.
Karena sejak memasuki gurun pasir, Sang Xia terus memakai kacamata hitam dan syal seperti yang dimiliki seorang wanita Arab. Jadi, sulit baginya untuk mengenalinya.
Malam harinya.
Keduanya beristirahat, dan Sang Xia memberinya air dan biskuit. Sebenarnya, saat ini makanan persediaan yang dibawa Sang Xia lebih dari cukup, tapi tidak ada yang bisa memprediksi apakah akan ada kecelakaan nanti, jadi ada baiknya menyimpan lebih banyak.
Lalu, pemuda itu bertanya siapa yang dia cari.
Sejujurnya, Sang Xia tidak mau berkomunikasi dengannya, tetapi ketika dia mendengar pemuda itu mengatakan ini, dia perlahan berkata, "Suamiku, ayah dari anakku."
Begitu dia mengatakan ini, pemuda itu tidak bisa berkata-kata. Setelah cukup lama terdiam, dia akhirnya berkata, "Aku harap…... kamu dapat menemukannya."
Sang Xia tidak bisa mengucapkan sepatah katapaun.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com