...
Sang Xia baru saja selesai bernyanyi dari panggung. Ah Yan adalah pelayan di sini. Ketika ia ingin mengantarkan anggur, tiba-tiba perutnya mendadak sakit. Ia berlari terburu-buru ke arah Sang Xia dan meminta bantuannya.
Dan pelayan itu sudah berpesan pada Sang Xia untuk segera pergi setelah mengantar minuman. Di dalam sana, berisi semua orang besar yang tidak mudah untuk orang biasa berurusan dengan mereka.
Sang Xia naik lift ke kamar 1 dan ketika ia berada di koridor, langkahnya terhenti. Hanya ada satu ruang VIP di koridor ini dan memiliki kedap suara yang bagus.
Tetapi ketika ia semakin mendekat, Sang Xia mendengar teriakan dan erangan para wanita.
Lebih dari satu.
Suara itu berasal dari dalam ruangan itu.
Ketika ia mendekati pintu, ia merasakan sedikit jeda dalam langkahnya.
Orang-orang bodoh juga tahu apa yang terjadi di dalam sana.
Dan itu cukup terdengar kacau.
Sang Xia jelas-jelas bersalah atas beberapa kejahatan. Tetapi sampah sosial macam apa yang berada di dalam sana?
Akhirnya, Sang Xia menarik napas dalam-dalam, mengetuk pintu dan membuka kamar pribadi itu.
Sebenarnya, ia pernah melihat hal-hal seperti itu sebelumnya, tetapi ia selalu membencinya.
Saat ia masuk.
Kamar berisik itu tiba-tiba hening selama beberapa detik.
Kamarnya sangat besar. Ada banyak pria dan wanita. Ruangan itu dipenuhi asap tebal dan suasananya penuh dengan aura memabukkan.
Beberapa aroma yang kuat membuat perut Sang Xia terasa sakit.
Ia tidak melihat sekeliling dan langsung meletakkan minuman ke atas meja. Lalu ia dengan cepat berkata, "Selamat malam, ini adalah minuman yang kalian pesan."
Kemudian ia berbalik dan pergi.
Ia tidak ingin berlama-lama di tempat seperti itu lagi.
Namun....
Kaki panjang membentang entah dari mana!
"Aaahhh!"
Sang Xia telah menyandung kaki seseorang yang membuatnya terjatuh di tubuh orang itu.
"Maaf, maaf."
Ia hanya jatuh dalam pelukan orang lain. Sang Xia dengan cepat meminta maaf dan bergegas bangun. Ia hanya ingin meninggalkan tempat ini dan tidak ingin menimbulkan masalah.
Pria itu tidak menanggapi.
Tubuh pria ini tinggi, ramping, dan nafasnya terasa dingin. Ketika Sang Xia meminta maaf, ia baru menyadari bahwa tidak ada orang di sekelilingnya dan para wanita yang ada di dalam ruangan ini berada jauh dari jangkauannya.
Tetapi laki-laki tidak bergerak sedikitpun.
Ketika Sang Xia buru-buru mengangkat kepalanya, detik itu juga ia membeku seketika.
... Sialan ... Itu dia.
Pria di depannya.
Wajahnya sangat tampan dan menawan. Sepasang mata elangnya yang sipit dan terlihat jahat, dengan bibir tipis yang dingin, tanpa ada senyum di sana.
Mata itu memandang Sang Xia dengan tatapan malas. Ia sedikit menyipitkan matanya dan bahkan meniupkan cincin asap di bibirnya perlahan-lahan di depan semua orang, berlama-lama menatap wajah Sang Xia yang membuat wajahnya memerah.
Dalam sekejap, suasana di antara keduanya menjadi canggung.
Sangat menyiksa.
Pria ini, bukankah ia si orang cabul. Siapa lagi kalau bukan dia?
"Kamu begitu lama menatapku. Apa kamu merindukanku?"
Pria itu membuka bibirnya yang tipis dan mengeluarkan suaranya yang menyihir itu.
Sang Xia cepat-cepat bangun dan tubuhnya seperti baru saja mendapat sengatan listrik. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana. Ketika ia melihat Rong Zhan di sini, reaksi pertamanya adalah terkejut luar biasa dan reaksi kedua adalah mual.
Saat ini bukanlah momen yang baik.
Betapa menjijikkannya bermain dengan sekelompok orang macam ini. Pria seperti ini, dengan kehidupan pribadinya yang berantakan, masih menginginkannya menjadi wanitanya. Apakah dia masih waras?!!