Seorang lelaki tua yang perlahan-lahan menua dan kurus kering seperti kayu itu tiba-tiba meneteskan air matanya tanpa menunjukkan aba-aba sedikitpun.
Saat melihatnya, Li Beinian bingung terlebih dahulu dan kemudian tidak bisa menahan diri untuk memandangnya lebih sebanyak dua kali.
Kondisi mental Mu Che tampak lebih buruk daripada ketika ia melihatnya di kehidupan masa lalu yang mana Li Beinian masih mengingatnya dengan sangat jelas. Pada kehidupan masa lalu, meskipun Mu Che juga dalam kondisi sakit, tetapi setiap kali bertemu dengannya, dia tidak hanya terlihat penuh semangat namun juga terlihat bersih dan penampilan wajah yang energik.
Dan bukan seperti sekarang, seperti sudah mau mati seolah-olah seperti matahari yang akan terbenam.
Dalam hati Li Beinian sudah mengetahui sesuatu dan semakin memandang rendah terhadap sekeluarga ini.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com