Karena sepadan, maka itu sepadan.
Angin siang hari bertiup melewati wajah Li Beinian dan menggerakkan rambutnya yang menerpa wajahnya sendiri hingga membuat wajahnya merasa sedikit gatal.
Ujung hatinya terasa sedikit manis lalu dengan cepat dia berbalik badan dan berkata dengan cepat, "Kamu memang bodoh."
Kemudian dia langsung melangkahkan kakinya ke depan sambil melompat.
Mu Xichen menatap punggungnya dan sudut bibirnya sedikit melengkung hingga membentuk lengkungan yang kecil lalu berjalan mengikutinya secara perlahan-lahan.
Hari-hari berlalu dengan biasa saja dan waktu telah berjalan selama 1 minggu setelah kembali dari rumah Nico.
Jarak hari merayakan Tahun Baru Imlek hanya tersisa kurang dari setengah bulan lagi dan Li Beinian semakin sibuk dalam beberapa waktu ini.
Pada waktu yang bersamaan, bukan hanya dia yang sibuk saja, tetapi juga Mu Xichen.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com