Kali ini, Li Beinian tidur lebih nyenyak daripada sebelumnya.
Tetapi dia masih merasa kosong sehingga dia terbangun lagi setelah tidur tidak terlalu lama.
Hanya saja kali ini Mu Xichen masih berada di sampingnya.
Nafas pria yang jernih itu tersebar dengan jelas dan suhu tubuhnya mengelilingi Li Beinian dengan hangat. Terasa hangat.
Li Beinian memejamkan matanya lalu merasakan nafas pria yang berada di sisi tubuhnya dan hatinya seperti diselimuti oleh madu yang hangat.
Tetapi pada waktu yang bersamaan hatinya juga sangat jelas.
Bahwa hanya duduk diam dan menunggu ini bukanlah suatu cara yang bagus.
Jika Lin Ya menginginkannya, maka dia pasti akan melakukan berbagai cara.
Bulu mata Li Beinian bergetar-getar dan kemudian membuka matanya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com