"Oh!'
Dengan cepat aku berjongkok dan dengan lembut mengguncang tubuh bocah itu, tetapi ia tidak bergerak. Tampaknya ia benar-benar pingsan.
"Apa yang terjadi padanya?" aku tidak bisa berhenti bertanya.
"Dia terlalu lemah untuk mengendalikan kekuatan meramalnya yang kuat." Bei Mingyan mencoba memberiku penjelasan.
Begitu ia pingsan, aku langsung menyentuh tubuhnya. Hangat dan lembut, tidak ada hawa dingin sama sekali di tubuhnya.
Tapi ia terlihat seperti hantu.
Bahkan jika ia memang benar-benar manusia, ia memiliki pengalaman yang luar biasa. Kalau tidak, mana mungkin ia memiliki kemampuan meramal seperti itu.
Memikirkan ramalan bocah itu, mau tak mau aku mengerutkan kening, "Apa maksud dari kutukan itu?"
Bei Mingyan tidak menjawab, tetapi seketika wajahnya menggelap, ia langsung meraih tanganku dan membawaku pergi keluar.
"Pergi?"
"Tinggalkan ini."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com