webnovel

Kau Pantas Mendapatkannya

Editor: Wave Literature

Qin Muchen tidak memberinya kesempatan untuk beristirahat sama sekali. Dia mencabut dan memasukkan kembali batang kemaluannya secara paksa, dan perlakuannya ini membuat Gu Shinian berteriak kesakitan.

Ia sebenarnya tidak sedang bernafsu. Semua itu hanyalah sebuah pelampiasan.

"Ah!"

Gu Shinian mendongakkan kepalanya. Di bawah terpaan cahaya rembulan, terlihatlah lehernya yang putih dan sangat jenjang. Air matanya jatuh membasahi rambutnya

Pemandangan itu sangat menggoda.

Alis Qin Muchen menyimpan kepedihan yang mendalam. Qin Muchen menundukan kepalanya. Ia dengan cepat memagut bibir bawah Gu Shinian dan menggigitnya dengan kasar, ciuman yang dingin dan penuh kebencian.

"Gu Shinian, kejamnya kau! Waktu itu kau rela menyerahkan dirimu agar bisa menjebakku. Sekarang, kau tega merenggut nyawa seorang anak yang tak berdosa!"

"Gu Shinian, tidak ada wanita yang lebih kejam darimu!"

"Gu Shinian, kau benar-benar keterlaluan! Dasar sialan!"

Waktu itu, Gu Shinian mendekati Qin Muchen ketika pria itu sedang jaya-jayanya. Namun wanita itu mengkhianatinya, mencuri rahasianya, dan membeberkan semuanya. Grup SEC pun berada di ambang kehancuran hanya dalam satu malam.

Kemudian, wanita itu melarikan diri bersama anaknya!

Sekarang, dia memberitahunya bahwa anak itu sudah mati!

Memikirkan hal ini, ekspresi Qin Muchen langsung dingin. Ia terlihat seperti sedang mencumbuinya, namun sebenarnya mengancam. "Gu Shinian, tidak ada yang berani mempermainkanku seperti ini. Kaulah yang pertama!"

"Sakit? Kau pantas mendapatkannya!"

**** Ada perbedaan besar antara cinta dan tidak.

Gu Shinian merasa dirinya seperti sebuah boneka yang tak memiliki perasaan. Setiap kali Qin Muchen bergerak, tubuhnya seperti disayat pisau.

Sebuah benda asing menerobos masuk ke dalam tubuh Gu Shinian yang terbentang kaku. Qin Muchen seakan melampiaskan semua kekesalannya dan memberikan hukuman pada Gu Shinian di setiap sodokannya.

Sepertinya Qin Muchen takut jika Gu Shinian belum cukup terluka.

  ...

Malam semakin larut.

Qin Muchen berdiri di dekat pagar. Kemeja sederhana yang ia kenakan membuatnya terlihat begitu memesona. Kancing di bagian kerahnya dibiarkan terbuka, dan samar-samar terlihat bekas ciuman di lehernya.

Di tengah gelapnya malam, terdengar langkah kecil yang mengusik kesunyian. Tak jauh dibelakangnya, Jing Yu sedang memandangi sosok tinggi itu tanpa bersuara. Ia terlihat sedang merenungkan sesuatu.

Qin Muchen.

Nama dengan tiga suku kata ini mewakili kekuatan dan kekuasaan. 

Sebagai pemimpin Grup SEC, ia mengetahui rahasia besar semua pihak, dari bisnis kecil hingga negara besar. Singkatnya, ia bisa dengan mudah menaklukan seluruh dunia. Jika ia membunuh orang, ia tidak perlu membayarnya.

Sungguh mengerikan.

Jing Yu terdiam selama beberapa saat. Ia memasang taruhan dengan saudara-saudaranya, siapa pun yang kalah harus datang dan menunjukkan empatinya pada Qin Muchen. 

Lalu … datanglah dia.

"Ehem."

Ia memberikan kode agar dokter segera meninggalkan ruangan itu. Ia menunggu hingga tidak ada orang lain di sana. Jing Yu berjalan mendekat. Sebelum ia melangkah masuk, pria yang sedari tadi mematung itu tiba-tiba menengok, meliriknya sekilas, dan berbalik dengan acuh.

"Kabarnya, Gu Shinian dibawa pergi oleh musuh. Sebelum orang-orang itu bertindak, kau sudah membereskannya?"

Meskipun diabaikan, Jing Yu masih saja berbicara.

"Kakak Ketiga, kau sudah menunggu selama tiga tahun dan kini kau muncul sebagai seorang pahlawan."

Tiga tahun lalu, Gu Shinian mengambil setengah dari kekuasaan Qin Muchen, Sang Pangeran Kegelapan, hingga bisnis gelap mereka bangkrut seketika. Karena itulah, wanita itu terus diburu.

Next chapter