webnovel

Reuni (2)

บรรณาธิการ: Wave Literature

Keesokan harinya.

Pada waktu Tong Yue bangun dari tidurnya, ia mendapati Tong Jin sedang sakit demam. Tong Yue langsung mengendong anaknya dan pergi ke luar. 

Di luar, dia bertemu dengan Shen Liunian. Shen Liunian pun melihat Tong Yue yang sedang merasa cemas. 

"Kenapa?" tanya Shen Liunian. 

"Xiao Jin demam. Aku harus membawanya ke Rumah Sakit."

"Aku membawa mobil. Biar kuantar!"

Tong Yue langsung naik mobil Shen Liunian, sementara Shen Liunian menggendong Xiao Jin.

Di siang harinya….

Shen Liunian menggendong Xiao Jin saat mereka bersama-sama keluar dari Rumah Sakit. Tong Yue berada di belakang Shen Liunian sambil membawa obat-obatan dan juga menghela nafasnya dalam-dalam.

"Kalau saja Tong Jin dirawat, demamnya pasti akan lebih cepat reda," kata Tong Yue cemas. 

Shen Liunian tertawa dan berkata dengan santai, "Anak kecil memang sering sakit, begitu pula dengan Niu Niu. Maka dari itu, aku selalu menyediakan obat-obatan di rumah."

Tong Yue melihat Shen Liunian, kemudian dia ikut tertawa. 

"Shen Liunian, kamu ternyata bisa menjadi perawat dan lebih profesional daripada aku."

"Semua karena pengalaman. Aku akan mengajak kalian makan bubur di salah satu warung dekat sini. Xiao Jin baru bisa sembuh asalkan dia harus makan bubur dulu."

"Biarkan aku menggantikanmu menggendong Tong Jin, kamu sudah terlalu lama menggendongnya. Kamu pasti lelah."

"Tidak usah. Aku laki-laki. Kalau hanya menggendong anak kecil, aku tidak akan lelah."

Shen Liunian tersenyum sambil menatap Xiao Jin.

"Xiao Jin, kamu mau, kan, digendong oleh paman?"

Xiao Jin menatap Shen Liunian dan mengangguk. 

"Iya, paman, aku mau. Paman bisa menggendongku tinggi-tinggi, bu."

Tong Yue mengangguk dan tidak bisa menahan tawa, lalu berkata-kata, "Kamu memang pengkhianat kecil. Cepat sekali pikiranmu berubah, nak."

Tidak jauh dari tempat Tong Yue dan Shen Liunian, ada sebuah mobil mewah yang sedang belok. 

Di kursi belakang mobil itu, ada Li Liunian yang sedang melihat dokumennya. Sang Manajer sendiri duduk di samping Li Liunian. 

"Presiden Li, lihatlah, bukankah dia calon kakak iparmu? Aneh, siapa wanita dan anak itu? Jangan-jangan wanita itu adalah selingkuhannya."

Kata-kata dari sang Manajer mengalihkan pandangan Li Liunian. Dan memang, Li Liunian akhirnya melihat Shen Liunian. 

Selain Shen Liunian, Li Liunian juga melihat Tong Yue yang sedang berada di samping Shen Liunian. Akan tetapi, Li Liunan pada saat ini langsung tersenyum sekaligus merasakan adanya sebuah kedekatan. 

Li Liunian menutup dokumennya. Dia ingin tahu apa hubungan wanita itu dengan Shen Liunian. Sebenarnya, Li Liunian sendiri bukanlah pria yang suka mendengar dan membicarakan kabar angin, tapi kali ini rasa ingin tahunya sangat tinggi.

"Berhenti!" perintah Li Liunian yang raut wajahnya tiba-tiba berubah menjadi dingin.

Mobil sudah berhenti. Li Liunian langsung berjalan menuju warung bubur.

"Presiden Shen!"

Terdengar suara dari arah belakang.

Tong Yue dan Shen Liunian membalikkan badan mereka.

Saat itu, Tong Yue hanya bisa menahan tangis. Matanya sudah sedikit basah. Badannya gemetar.

Sementara itu, raut wajah Shen Liunian berubah. Dia benar-benar lupa bahwa akan ada satu proyek yang siap dibangun di sini dan proyek ini sangat diminati oleh Li Liunian.

"Presiden Li, apakah Anda ke sini untuk melihat proyek?" tanya Shen Liunian.

"Iya, benar. Tapi Presiden Shen sepertinya tidak sedang mengurus proyek, apa memang sedang mengurus urusan pribadi? Apakah Anda tidak ingin memperkenalkan wanita dan anak ini?"

Inilah pertama kalinya Li Liunian merasa penasaran dengan urusan pribadi orang lain, secara khusus pada urusan Shen Liunian. Entah apa alasannya dia bisa sangat merasa penasaran.

Shen Liunian teringat satu hal: Li Liunian belum bisa melihat tatkala Tong Yue meninggalkannya. Ini berarti Li Liunian tidak mungkin mengenali wajah Tong Yue.

"Dia adalah calon pacarku, Nona Chen. Kemungkinan dia juga akan menjadi istriku."

Tong Yue yang tahu bahwa Shen Liunian sedang berbohong merasakan sedikit ketenangan. 

Li Liunian langsung menatap Tong Yue dan juga ingin bersalaman dengan Tong Yue.

"Halo, Nona Chen. Saya adalah Li Liunian, Presiden di Perusahaan Li. Nama saya sama dengan Presiden Shen.

Tong Yue gugup.

"Saya… Halo, Presiden Li."

Seketika Li Liunian terdiam.

Lima tahun lalu, matanya memang buta, akan tetapi pendengarannya berfungsi dengan baik. 

Sungguh, dengan mengenali suara itu saja, Li Liunian bisa langsung tahu siapa wanita yang ada di hadapannya.

ตอนถัดไป