webnovel

Aku Ingin Menikah dengan Xiao Yue

บรรณาธิการ: Wave Literature

Dua bulan kemudian….

Di dalam ruang rawat Rumah Sakit Spesialis Mata, Tong Yue memandangi dua mata Ah Nian yang tertutup perban. Kata-katanya sambil tersenyum hangat, "Ah Nian, dokter bilang bahwa operasi berjalan dengan sangat sukses. Selamat, ya, sebentar lagi kamu sudah bisa melihat dunia ini."

Li Liunian tersenyum, menyentuh wajah Tong Yue seraya berujar, "Aku ingin lebih dari itu. Aku ingin melihat hal terbaik yang ada di dunia ini: kamu."

Tong Yue membalas kalimat romantis itu dengan sedikit gundah, "Apa kamu tidak takut kalau aku ternyata jelek dan membuatmu kecewa?"

"Tidak…. Aku tidak takut! Sebab, saat aku menyentuh wajahmu aku juga bisa langsung tahu bahwa kamu tidak jelek. Tapi kalau kamu memang tidak terlalu cantik, aku tetap mencintaimu karena aku juga dapat merasakan kebaikan serta kelembutanmu. Dua hal ini tak ada kaitannya dengan rupa," jawab Li Liunian dari hati yang terdalam.

Tong Yue percaya pada perkataan itu. Bahkan yang saat ini diharapkan Tong Yue adalah Li Liunian melihat dirinya secara utuh, bukan hanya melihat pusaranya semata. Kemudian Li Liunian menyentuh wajah Tong Yue dan mencium bibirnya.

Ponsel berbunyi sekaligus membuat keduanya berhenti berciuman. 

"Biar kujawab telepon masuk dulu ya?"

Li Liunian hanya menunggu dan duduk di kasur. Selama hampir 25 tahun, hanya hari inilah yang paling membuat dirinya bahagia, bersama dengan dengan wanita yang dia cintai yang juga menjadi tumpuan harapannya untuk bisa melihat. Perasaan Li Liunian di hari ini benar-benar sempurna.

Suatu ketika dia pernah mengeluh: hidup ini tidak adil. Akan tetapi, keluhan itu lenyap pada hari ini, sebab dua hal yang ia nantikan telah hadir: wanita yang ia cintai yang juga menjadi semangat barunya.

Tong Yue kembali dari menjawab telepon, tapi dengan raut wajah yang berubah total. Li Liunian mendengar suara langkah kaki Tong Yue sekaligus dapat merasakan bahwa sikap Tong Yue agak berbeda.

"Xiao Yue, ada apa?" Li Liunian heran. 

Tong Yue berjalan pelan ke arah Li Liunian seraya menjawab, "Adikku, Xiao Xing, hilang. Aku harus segera pulang."

Li Liunian sendiri juga tahu bahwa Tong Yue memiliki seorang adik laki-laki yang sedang berobat. 

"Lho, kenapa bisa hilang? Apakah aku harus menghubungi beberapa kenalanku untuk mencari adikmu?"

Belum sempat Tong Yue membalas perkataan Li Liunian, Nyonya Li tiba-tiba masuk ke kamar rawat. Kedatangan Nyonya Li membuat Tong Yue tidak berani mengatakan apa-apa. 

Sebenarnya sudah sering Nyonya Li datang ke Rumah Sakit selama dua bulan terakhir ini. Sikapnya pun pada Tong Yue, karena di depan Li Liunian, justru terlihat lebih halus dan sopan. Dengan begitu, Li Liunian tidak tahu bahwa ibunya pernah mengatakan hal jahat pada Tong Yue.

"Ibu, cepat ke sini. Dokter bilang bahwa operasi pada mataku sangat sukses."

"Aku sudah tahu. Ibu sangat bahagia. Anakku sebentar lagi sudah bisa melihat dan bisa melihat ibunya sendiri," kata Nyonya Li tersenyum bahagia karena melihat anaknya yang sedang riang. 

Li Liunian memegang tangan Ibunya dan berkata-kata, "Ibu, selama ini aku sudah menyusahkanmu. Setelah aku dapat melihat, aku ingin menikahi Xiao Yue dan kemudian kami berdua akan menjagamu, dan juga ayah." 

Tong Yue langsung berdiri sebab ia sangat terkejut mendengar Ah Nian ingin menikahi dirinya di hadapan ibunya. Sementara itu, Nyonya Li melihat dengan tatapan tajam ke arah Tong Yue.

"Iya. Yang menjagamu selama ini adalah Tong Yue. Jika tidak ada Tong Yue, maka operasimu mungkin tidak akan berjalan dengan lancar. Kamu harus menikah dengannya."

Perkataan seperti itu lagi-lagi membuat Tong Yue sangat terkejut.

Akan tetapi, apakah benar Nyonya Li menyetujui anaknya menikah dengan Tong Yue?

ตอนถัดไป