"Astaga! Marino, apakah kamu baru saja menjualku?!" Velina berteriak dengan tidak percaya, ketika dia menyadari jika ternyata mereka berdua memang sudah bekerja sama untuk mengelabuinya agar dia mau menyetujui permintaan dari mereka.
Seharusnya aku tahu!
Velina merutuk dalam hatinya, sambil melihat ke arah mereka berdua secara bergantian dengan menyipitkan kedua matanya, dan kedua pipinya yang mengembang karena menahan rasa kesalnya pada mereka.
"Kau pikir kehidupan artis itu hanya tentang serba terkenal dan kehidupan mewah, heh?" Tanya Marino dengan sarkastis. "Kau tidak tahu, kan, bagaimana susahnya aku bekerja mencari para sponsor kaya raya yang mau mensponsori artis-artis dari perusahaan milikku ini?" Tanyanya dengan gaya yang mesum, seolah-olah ia baru saja menjual Velina pada seorang lelaki hidung belang.
"Ck.. Ck.. Ck.. Semestinya aku memang tak mempercayaimu sedari awal!" Velina menggeleng sambil memandang lantai yang menurutnya sangat menarik sambil berkacak pinggang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com