webnovel

MENUDUH

Arsya geram saat Naya mengatakan kalau dia memakan bekal yang dibawakan oleh Rara. Kalau masakan Bik Sutri jelas tidak mungkin. Karena setiap hari Naya memakannya. Tapi untuk makanan dari Rara, dia masih tanda tanya. Jangan-jangan sumbernya dari makanan yang dibawa oleh Rara.

Setelah dipindah ke ruang rawat, Arsya menunggui putrinya yang terbaring dengan jarum infus yang menancap di tangannya. Naya tak mengeluh sedikitpun. Benar-benar sama dengan Jihan yang selalu kuat menahan sakit. Sebenarnya Arsya trauma untuk datang ke rumah sakit. Datang ke tempat ini selalu mengingatkan dengan wanita yang sangat dicintainya. Wanita yang posisinya tak akan tergantikan oleh siapapun sekarang.

Arsya mengusap tangan putrinya. Sesekali dia mencium kening Naya. Demamnya sudah turun. Perutnya sudah tidak begitu sakit katanya. Tapi demamnya masih.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป