Sudah satu minggu ini Arsya memantapkan hatinya untuk meminang Humaira. Dan sejak tiga hari meninggalnya neneknya Humaira, Arsya belum bertemu lagi dengan Humaira. Bukan Arsya sengaja menghindar, tapi karena Humaira yang meminta Arsya untuk tidak terlalu sering bertemu dengan Rara. Karena di antara mereka belum ada ikatan apapun, jadi tidak baik jika masih sering bertemu.
Arsya menelpon sekretarisnya untuk menyuruh bagian pantry membuatkan kopi untuknya. Selama satu minggu ini begitulah cara Arsya menyuruh bagian pantry. Dia tidak ingin berhubungan dengan Rara. Karena itu adalah permintaan Rara.
"Permisi Pak Arsya ini kopinya," ucap Devi saat meletakkan secangkir kopi untuk Arsya.
"Makasih, Dev? Humaira sudah mulai berangkat?"
"Sudah tiga hari dia berangkat kerja, Pak. Tapi hari ini dia tidak berangkat?"
"Lho kenapa?" Arsya mengamati omongan Devi, yang tiba-tiba wajahnya muram.
"Mungkin selamanya dia tidak akan ke kantor ini lagi."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com