Arumi tercengang saat melihat Keenan ada di kantornya saat ini. Dia enggan untuk menemui Keenan tapi dia juga tidak mungkin tiba-tiba pergi meninggalkan Keenan. Apalagi Keenan terlihat sedih. Tak tega rasanya melihat orang laki-laki yang ia cintai sedih seperti ini.
"Mas Keenan ngapain ke sini?"
"Rum.. boleh aku bicara sama kamu?" ucap Keenan memelas.
"Sepertinya tidak ada yang perlu kiya bicarakan lagi, Mas. Mas Keenan sudah punya istri. Rasa-rasanya tidak pantas jika menemuiku lagi."
"Aku tidak mencintainya." Ucapan Keenan membuat Arumi menoleh ke arahnya. Lagi-lagi ucapan lelaki yang membuatnya muak. Ingatannya seperti terlempar ke masa lalu dimana Rayyan juga melakukan itu padanya.
"Tidak mencintai tapi menikahi." Arumi merasa tidak nyaman membicarakan masalah pribadi di tempat umum seperti ini. "Mas, kita ke ruanganku saja. Di sana ada sekretaris. Jadi kita tidak akan berdua. Malu kalau ngobrol di sini. Diliatin banyak orang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com