webnovel

Sisi lain Viona

Andrew yang pulang lebih cepat langsung memacu mobilnya menuju rumah sakit , ia merasa senang ketika membaca pesan dari Viona . Mobil Andrew berhenti di depan sebuah toko roti yang ada disebrang rumah sakit , ia tak mau kalau Frank atau Fernando melihatnya karena jika itu terjadi maka akan membahayakan bagi Viona .

Andrew menikmati secangkir kopi pahitnya sembari menunggu Viona datang didalam mobil dengan alunan lagu Bon Jovi kesukaannya .

tok

tok

Suara ketukan di kaca mobil membuat Andrew tersadar dari lamunannya .

" haiiii " sapa Viona dengan riang ketika kaca mobil andrew diturunkan .

" sepertinya akan ada perayaan sebentar lagi ni " sahut Andrew cepat sambil menyalakan mesin mobilnya .

Viona langsung tersenyum lebar mendengar perkataan Andrew , ia langsung berputar menuju pintu samping supir dimana ia duduk .

" aku merasa lega Andrew " ucap Viona begitu duduk di kursi penumpang didalam mobil .

" benarkah ? ceritakan pelan-pelan padaku tapi tidak disini aku takut dua fans sejatimu itu akan melihat kita nanti " celetuk Andrew sambil menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran .

Viona menganggukan kepalanya dengan bersemangat , ia merasa beban yang ada dipundaknya sedikit berkurang padahal ia hanya berkata sedikit keras pada profesor Frank . Tapi setidaknya ia sudah merasa lega bisa berkata seperti tadi pada profesor Frank

supaya ia tak dianggap lemah pagi oleh pria itu sesuai anjuran dari Andrew .

" jadi kau akan tetap tinggal di apartemenmu yang sekarang ? " tanya Andrew kaget setelah mendengar keputusan Viona .

" iya aku tak bisa berpindah-pindah terus Andrew , aku bukan hewan mamalia " jawab Viona santai .

" tenang aku bisa menjaga diriku sendiri Andrew " ucap Viona cepat ketika melihat Andrew akan berbicara .

" oke apapun keputusanmu aku dukung vio , selama kau merasa nyaman " sahut Andrew mengalah .

Viona menganggukan kepalanya pelan , pagi tadi setelah sidang kode etik Viona sempat ditanya soal apartemen dinasnya dan Viona mengembalikan apartemen itu pada pihak managemen rumah sakit karena tak mau dianggap sebagai dokter yang memanfaatkan fasilitas .Karena itulah Viona memilih tetap tinggal di apartemenmya meskipun Frank tau dimana ia tinggal .

Andrew mengajak Viona pergi menonton film di bioskop karena film favorit Viona sedang tantang , sejak kecil Viona adalah pecinta film fantasi maka tak heran ketika film Disney tayang di bioskop ia akan menontonnya .

" serius ini Vio " tanya Andrew berulangkali saat antri di pembelian tiket .

" yes I want to see how good fairies turn to evil if hurt " jawab Viona tanpa rasa bersalah .

Andrew hanya bisa menarik nafas panjangnya tanpa berniat berdebat dengan Viona , ia hanya merasa risih ketika harus antri di kasir untuk membeli tiket film Maleficent yang diproduksi Walt Disney . Andrew merasa risih karena ia adalah satu-satunya pria yang ada dalam barisan itu diantara para wanita yang membawa anak saat sedang mengantri untuk membeli tiket bioskop ia merasa tak bisa menolak kemauan Viona .

Setelah mengantri lebih dari lima menit akhirnya Viona berhasil membeli dua tiket untuk film Maleficent yang ia sudah nantikan itu , matanya berbinar-binar saat menatap kertas tiket itu hingga membuat Andrew tersipu . Andrew melihat sisi lain dari Viona hari ini , seorang dokter Viona yang serius nampak jauh berbeda dengan Viona yang ada dihadapannya saat ini .

" teruslah seperti ini Vio " ucap Andrew sambil berjalan masuk ke dalam ruangan studio bioskop .

" ha apa ? apa maksudnya Andrew !! " teriak Viona sambil mengejar Andrew masuk kedalam studio .

" sttt jangan berisik kita sudah ada didalam ruangan bioskop " bisik Andrew pelan pada Viona yang berhasil menarik bajunya .

" belum mulai Andrew tak usah berlebihan " sungut Viona tak suka .

Andrew hanya tertawa lalu berjalan menaiki tangga ke arah kursi mereka uang ada di baris ke empat dari atas , Viona pun mengekor dibelakang Andrew dengan bahagia karena tak sabar ingin menonton film yang sering ia tonton dulu sewaktu kecil . Viona penasaran jika film itu dibuat dalam versi live action , Viona duduk disebelah Andrew di sebelah anak kecil yang duduk bersama sang ibu . Tak lama kemudian lampu bioskop mulai dimatikan dan layar besar dihadapan mereka mulai menyala dan menampilkan beberapa iklan sebelum film utama dimulai . Saat film dimulai Viona sempat bertepuk tangan bersama penonton lainnya karena takjup dengan visual dari film itu.

Selama menonton film Andrew justru memperhatikan tingkah lucu Viona , ia sama sekali tak menyangka akan melihat Viona sepeti saat ini . Senyum Andrew mengembang melihat Viona terbawa emosi ketika menonton film , bahkan Viona sempat meneteskan air mata saat ada scene sedih hingga membuat Andrew takjup .

" kau lucu vio " ucap Andrew saat film sudah selesai dan lampu diruang studio menyala .

" akhhh filmnya bagusss !!! " pekik Viona kegirangan , ia tak mendengar perkataan Andrew karena masih terbawa suasana jalannya film .

" bagus kan Andrew ? " tanya Viona tiba-tiba pada Andrew yang sejak tadi hanya diam mengagumi Viona tanpa sedetik pun mengerti jalannya film yang baru mereka tonton itu .

" ha apa oh iya filmnya keren , keren banget !! aku suka akting Jennifer Lawrence " jawab Andrew tergagap .

Raut wajah Viona langsung berubah ketika mendengar perkataan Andrew . Matanya terlihat seperti ingin memakan Andrew yang bicara ngawur itu .

" Jenifer Lawrence !! kau kira kita sedang nonton hunger games !! akh aku malas padamu Andrew !! " pekik Viona sambil memukul dada Andrew laku berjalan cepat meninggalkan Andrew yang nampak kaget itu .

Andrew yang sedang berdiri kebingungan melihat Viona pergi darinya , tiba-tiba seorang gadis kecil yang duduk disebelah Viona menarik jaket yang dipakai Andrew . Andrew pun menurunkan badannya ke arah gadis cilik itu .

" film ini pemainnya Angelina Jolie bukan Jennifer Lawrence kak " bisik gadis cilik itu dengan sangat lancar .

" oh my God !!! aku lupa terima kasih ya anak cantik kakak berutang padamu ... bye " pekik Andrew sambil berlari menyusul Viona .

Gadis cilik dan ibunya tertawa melihat tingkah Andrew yang kelabakan , mereka kemudian keluar karena film sudah selesai . Andrew berjalan menuju tempat Viona sedang duduk menikmati popcorn yang belum tersentuh ketika sedang menonton film tadi .

" kau marah padaku Vio ? " tanya Andrew sambil duduk didepan Viona .

" no !! " jawab Viona tanpa melihat ke arah Andrew .

" maafkan aku , sebenarnya aku tak suka film seperti itu Vio jadi aku tak benar-benar menonton " ucap Andrew dengan lirih .

Viona mengangkat wajahnya dan menatap Andrew yang ada dihadapannya , ia merasa sedikit bersalah karena sebenarnya ia lah yang memaksa Andrew untuk nonton dari awal jadi Viona merasa kalau ini bukan salah Andrew .

" kalau kau tak suka kenapa mau ikut masuk ? " tanya Viona datar .

" aku tak mau mengecewakanmu Vio " jawab Andrew cepat sambil tersenyum .

Deg

Deg

Detak jantung Viona terasa lebih cepat saat mendengar perkataan Andrew , ia kemudian langsung berdiri karena salah tingkah meninggalkan Andrew sendirian .

" ayo pulang !! " teriak viona dari luar bioskop pada Andrew .

Andrew pun berjalan dengan langkah setengah berlari ke arah Viona , mereka lalu berjalan menuju mobil tapi langkah Viona terhenti saat melihat penjual makanan Korea . Ia kemudian berhenti dan memesan satu porsi tteokbokki salah satu cemilan Korea yang sangat populer , Viona mengambil garpu dan menyuapkan pada Andrew yang terlihat tak menyukai makanan dari tepung beras itu .

" aakkkk " titah Viona meminta Andrew membuka mulutnya .

" i don't like it vio " sahut Andrew sambil menutup mulutnya .

" open your mouth or I"LL definitely get mad at you " ucap Viona dengan nada ketus .

Mendengar ancaman Viona akhirnya Andrew mengalah , ia kemudian terpaksa memakan kue beras itu demi membuat Viona senang . Melihat Andrew memakan kue beras yang ia beli Viona tertawa senang , ia kemudian berjalan menuju ke arah keramaian yang ada didepannya . Ternyata di mall yang mereka kunjungi sedang ada festival Korea .

Tanpa sepengetahuan Viona ada sepasang mata yang memperhatikan tingkahnya dan terlihat marah dari dalam mobil . Pria itu kemudian meminta supirnya untuk pulang ke istananya dengan merencanakan sesuatu yang lain untuk segera melancarkan rencanya untuk mendapatkan Viona .

Bersambung

Next chapter