webnovel

Datangnya Darren

Mendengar ada suara seorang pria membuat Viona kaget dan langsung melempar pulpen yang sedang ia pegang, ia semakin kaget ketika melihat pemilik suara itu. Seorang pria menjijikan yang bersembunyi dibalik topeng yang menipu banyak masyarakat yang sudah memberikan dia kepercayaan yang besar.

"Kenapa kaget seperti itu dokter?"tanya Darren dengan tatapan liciknya mengintimidasi Viona yang sudah berdiri.

"What do you want? kenapa kau bisa ada disini?" tanya Viona dengan suara meninggi.

"Karena aku ingin bertemu denganmu satu-satunya orang yang menghancurkan karir politik dan kehidupan asmaraku,"jawab Darren datar.

"Kau salah orang tuan, aku tak pernah menyinggung atau menyakiti anda jadi lebih baik anda keluar dari ruangan saya sekarang juga,"hardik Viona dengan penuh emosi.

Mendengar perkataan Viona membuat Darren makin tertawa ia kemudian duduk di kursi Viona dan membaca berkas-berkas yang ada dihadapnnya, sebuah makalah tentang dunia medis yang tak mungkin ia bisa pahami. Darren menyalahkan Viona atas hilangnya reputasi baiknya di london bahkan ia juga mengklaim gara-gara Viona juga lah hubungan asmaranya dengan dokter Rachel berakhir.

"Hubunganmu dengan dokter Rachel tak ada hubungannya denganku, lalu kenapa aku yang kau salahkan lalu mengenai reputasimu yang hancur itu sebelum kau menyalahkan orang lebih baik kau menggunakan kaca dan melihat sendiri dirimu disana,"hardik Viona dengan kesal setelah mendengar ucapan Darren yang menyalahkan dirinya dan meminta pertanggung jawabannya.

"Kau harus membantu namaku bersih kembali dokter Angel, jangan buat kedatanganku ke Canada sia-sia!!"ucap Darren dengan nada mengancam.

"Apa si !!! aku tak mengerti dengan maksudmu," teriak Viona dengan kesal ia sudah tak tahan dalam satu ruangan dengan lelaki menjijikan itu, bayangannya sewaktu bercinta dengan dokter Rachel di rumah sakit kembali berputar dalam ingatan Viona.

"Kau harus membantuku melawan dokter rachel yang sudah mencemarkan nama baikku sehingga aku harus turun dari jabatanku saat ini, kau hanya perlu berbicara di depan pers bahwa semua perkataan dokter rachel adalah sebuah kebohongan belaka sehingga namaku bisa bersih dan aku bisa menempati kembali posisiku,"ucap Darren tanpa rasa bersalah.

Viona nampak shock mendengar perkataan pria yang ada dihadapannya ini, dengan cepat Viona berjalan ke arah pintu dan membuka kuncinya lalu membuka pintu dengan lebar kemudian mengusir pria itu untuk segera keluar dari ruangannya. Awalnya Darren tak mau keluar akan tetapi setelah Viona mengancam akan membawa kasus tak menyenangkan ini ke pihak kepolisiian akhirnya Darren pun keluar.

Setelah Darren keluar Viona memilih pergi ke ruang istirahat untuk menenangkan dirinya bertemu kembali dengan pria itu membuatnya kesal dan jijik diwaktu yang bersamaan itu, Viona tiba-tiba teringat dengan perkataan Darren yang membahas dokter Rachel. Ia pun menghubungi Jenni yang ada di inggris untuk bertanya apa yang terjadi sebenarnya hingga membuat si wakil rakyat itu datang ke Canada mengejarnya, Viona terlihat sangat serius berbicara dengan Jenni dan Amina di ponsel berkali-kali ia menutup mulutnya ketika mendengar Jenni berbicara di ujung telfon. Viona tak percaya dokter Rachel akan senekat itu berbicara di dalam video yang ia upload, Viona nampak tak tak percaya kalau seorang Rachel yang terkenal sombong itu bisa mengunggah video pengakuan seperti itu di media sosial hingga menggemparkan seluruh kota karena menyebut nama Darren yang di puja sebagai seorang pejabat yang baik dan bersih apalagi dia dikabarkan akan menikahi salah satu anak bangsawan di Inggris. Hingga sontak saja dengan adanya berita seperti itu nama baik Darren langsung anjlok bahkan pernikahannya pun sampai dibatalkan.

"Kenapa kau jadi sebodoh ini Rachel,"ucap Viona lirih setelah selesai melihat video pemberian Jenni, tiba-tiba kedua kakinya menjadi lemas hingga memaksa Viona duduk di lantai karena tak mampu lagi berjalan ke arah kursi yang jaraknya tak jauh itu.

"Kau harusnya tak mudah percaya dengan mulut manis pria brengsek seperti itu," isak Viona dengan kesal karena merasakan sakit hati yang sama pada pria arogan itu.

Walau dokter Rachel bertindak sembrono dan angkuh tapi ia mempunyai sisi lembut yang tak pernah diperlihatkan pada orang lain dan kebetulan waktu itu Viona melihat dengan mata kepalanya sendiri. Viona melihat dokter Rachel tengah menolong kucing yang terkena tabrak lari bahkan ia juga bisa melihat dengan jelas bahwa dokter Rachel sempat meneteskan air mata. Karena menurut Viona orang yang bisa seperduli itu dengan binatang pasti juga punya kebaikan yang tulus pada sesama manusia dan hal itu membuat Viona mempunyai kesan yang baik pada dokter itu.

"Apa yang anda lakukan di lantai dokter?" tanya dua orang suster yang kaget ketika melihat Viona duduk dilantai sambil menunduk.

"Anda baik-baik saja dokter?"

"Ayo naik ke kursi dulu dok jangan seperti ini."

Para suster itu terlihat sibuk membimbing Viona duduk di kursi salah satu diantara mereka kemudian memberikan air minum pada Viona, sontak ruangan istirahat untuk dokter dan perawat itu menjadi ramai ketika terdengar kabar kalau dokter Viona duduk dilantai dengan wajah pucat. Beberapa dokter senior pun akhirnya memerintahkan Viona untuk pulang karena tak mau mengambil resiko kalau Viona tetap bekerja, mereka tau kalau Viona masih dalam kondisi belum fit. Viona pun nampak berulang kali menjelaskan kalau ia baik-baik saja tapi rekan kerjanya yang lain tetap bersikeras meminta Viona pulang, akhirnya Viona mengalah dan mengikuti anjuran dari teman-temannya itu.

Viona menghentikan sebuah taksi untuk pulang ke tempat tinggal barunya karena tak ingin merepotkan Andrew kalau ia memberitahukan kondisinya walau Andrew sudah berkali-kali pesan pada Viona untuk pulang bersama lagi, Viona tak mau terlalu bergantung pada teman baiknya itu. Saat sudah sampai disekitar tempat tinggalnya yang baru Viona memilih turun dari taksi dan berjalan ke arah taman yang nampak cantik karena daun-daun pohon maple yang berjatuhan, ia memilih duduk di sebuah kursi panjang yang ada didekat danau kecil. Viona menatap jauh ke danau yang tenang itu, Viona membenci ketenangan seperti itu karena di balik ketenangan itu banyak menyimpan misteri. Semilir angin musim gugur yang dingin tak membuat Viona beranjak dari tempat duduknya ia masih menikmati kesendiriaanya di kursi itu tanpa gangguan siapapun, kebiasaan lamanya yang tak hilang.

Tanpa sepengetahuan Viona nampaknya Fernando sudah bergerak lebih cepat, begitu ia mendapatkan kabar dari anak buahnya yang sudah ia perintahkan untuk berjaga di rumah sakit memberikan kabar kalau Viona pulang karena kondisinya kurang fit membuat Fernando harus meninggalkan rapatnya dan menyusul Viona pulang. Saat mobil Fernando akan memasuki kawasan komplek apartemen Viona ia melihat ada mobil adiknya tengah berjalan dengan lambat tepat dihadapannya yang membuat Fernando harus memperlambat laju mobilnya.

"Apa yang kau lakukan disini Frank,"gumam Fernando lirih saat melihat mobil adiknya kini benar-benar berhenti.

Tak lama kemudian keluarlah Frank bersama Jessica yang nampak kelelahan itu, mereka masuk ke sebuah apartemen mewah yang ada dikomplek itu. Frank bahkan harus menggendong Jessica ala Bridal  masuk ke dalam bangunan itu. Fernando hanya tersenyum tipis melihat pemandangan itu.

"Kau belum berubah Frank,"ucap Fernando sambil menutup kaca mobilnya lalu pergi meninggalkan adiknya menuju ke tujuan awalnya yaitu mencari Viona.

Di taman Viona masih menatap danau dengan perasaan yang sangat kacau tiba-tiba saja ia dikagetkan dengan bunyi dari ponselnya, Viona menerima pesan dari Jenni di Inggris dan begitu selesai membaca pesan itu Viona langsung berlari ke arah apartementnya dengan tergesa-gesa dan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Perempuan bodoh, kenapa kau segila ini Rachel,"ucap Viona berulang-ulang.

Bersambung

ตอนถัดไป