webnovel

pertemuan pertama 2

Viona merasa kesal karena dokter senior yang ada dihadapannya ini masih tak mau mengakui tindakan tak senonoh mereka, mereka justru menyalahkan dan menganggap Viona lah yang tak sopan pada senior sehingga membuat para dokter senior itu tersinggung dan merasa tak dihargai.

"Saya bisa melihat dengan jelas kalian berjalan dan memeluk satu persatu team saya yang semuanya adalah wanita lalu kalian juga ingin memeluk saya, apakah itu yang dinamakan memberi ucapan selamat dokter senior yang terhormat!!" imbuh Viona dengan suara meninggi.

"Kauuu,"ucap bersamaan dokter senior itu menanggapi perkataan Viona mereka tak menyangka Viona akan berkata seperti itu.

"Maaf dok saya rasa sikap profesional kita sebagai sesama dokter diatas segala-galanya bukan, tapi kenapa kalian semua melakukan hal serendah ini!! Bukankah ini sama saja disebut dengan pelecehan terhadap pekerja wanita," hardik Viona dengan dingin m, Viona sudah tahu kelakuan keempat dokter senior ini yang suka memeluk staff wanita tapi tak ada satupun staff wanita itu melawan para dokter ini.

Fernando tersenyum tipis mendengar perkataan Viona, matanya menatap tajam kearah Viona yang tak sadar ia perhatikan.

Mendengar perkataan Viona sontak membuat para dokter senior itu makin emosi, salah satu dari mereka menelfon pihak management rumah sakit untuk datang ke tempat istirahat para dokter. Tak lama kemudian datanglah beberapa orang pria dari managemen mencoba menekan Viona juga.

"Menolak pelukan dari seorang lelaki adalah hak wanita lalu dimana salah saya," ucap Viona sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kau benar-benar angkuh dokter muda," teriak dokter senior itu emosi.

"Saya hanya bicara sesuai fakta yang saya alami dok lalu dimana salahnya?" tanya Viona menyindir.

"Dokter Viona anda adalah dokter baru dirumah sakit ini, jadi saya rasa anda tak pantas berbicara seperti itu dengan dokter senior ini," ucap seorang pria dari management rumah sakit itu membela para dokter senior.

"Tunggu!!! Saya rasa tindakan kalian keterlaluan,"teriak Andrew yang terlihat terbawa emosi karena sejak tadi melihat Viona di intimidasi.

"Siapa anda??"tanya dokter senior itu tak suka karena melihat ada orang yang ikut campur.

"Saya polisi, saya yang membawa pasien itu datang kemari bersama dokter Viona yang baru saja menyelamatkan pasien itu," jawab Andrew mantap.

"Lebih baik anda lakukan tugas anda pak polisi ini adalah urusan kami para dokter senior untuk memberi pelajaran pada dokter junior kami disini," ucap dokter berkepala botak sinis, ia merasa tak suka ada orang yang mencampuri urusan mereka bahkan jika orang itu adalah polisi sekalipun.

"Lalu apa mau anda semua?" celetuk Viona memotong perkataan dokter botak itu dengan cepat.

"Kau minta maaf pada kami!!" jawab mereka hampir bersamaan.

Viona tersenyum mendengar perkataan dokter itu. Saat akan berbicara lagi tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari arah belakang yang membuat dokter-dokter senior itu kage , pria itu bahkan menceritakan kalau Viona adalah dokter Angel yang sangat terkenal di London karena keberhasilan di tiap operasinya itu.

"Kaau dokter Angel yang lulus dari kedokteran dalam waktu tiga tahun itu?"tanya seorang dokter senior yang tadi mencoba melecehkan Viona kaget ketika mendengar perkataan dari seorang pria misterius yang membantu Viona itu.

"Anda tidak berbohong profesor Frank?" tanya dokter senior itu kaget.

"Tentu saja tidak, saya bahkan sampai datang sejauh ini untuk membawa pulang dokter Angel kembali ke London," jawab dokter Frank dengan tersenyum tipis kearah Viona.

Viona masih membatu saat melihat profesor Frank datang secara tiba-tiba dan mengatakan identitasnya yang sebenernya pada keempat dokter hidung belang itu, dokter Frank berjalan mendekat ke arah Viona bersiap untuk menjabat tangan Viona tapi tiba-tiba langkahnya terhenti saat merasakan ada tangan besar yang menyentuh pundaknya secara kasar.

"Adik kurang ajar kau pulang bukannya langsung mencariku tapi malah ke rumah sakit," hardik pria itu dengan keras.

Viona kaget saat melihat siempunya suara itu, hawa dingin tiba-tiba menyeruak di sekitar Viona saat melihat pria itu. Seorang pria yang ia takuti.

Bersambung 

Next chapter