webnovel

Berlayar

Satu tahun sudah terlewati dan akhirnya umurku 19 tahun.

Beberapa hari lagi aku, adikku, pamanku, dan bibiku akan meninggalkan Pulau dan Desa yang sudah membesarkan kami ini.

Kapal yang akan kami gunakan untuk berlayar juga sudah jadi beberapa bulan yang lalu.

Kali ini yang belum aku putuskan hanyalah Lambang Bajak Laut serta Nama Bajak Lautnya sendiri.

Proses pembuatan Kapalnya lebih cepat karena kami dibantu oleh 10-20 penduduk Desa karena mereka ingin membalas budi kepadaku dan adikku yang sudah membuat Desa ini makmur tanpa ada seorang pun yang miskin dan kelaparan.

Kapal yang akan menjadi saksi perjalanan kami ini mempunyai 4 lapis yakni Kayu, Emas, Batu Laut, dan Kayu lagi.

Selain itu, ukurannya sendiri mungkin sama seperti Moby Dick milik Shirohige atau Edward Newgate.

(Gambar diatas adalah ilustrasi Kapal yang akan dipakai untuk belayar akan tetapi lebih besar sedikit)

(Gambar diatas adalah ilustrasi Kapal yang akan dipakai untuk belayar akan tetapi lebih besar sedikit)

Ketika aku, adikku, pamanku, dan bibiku memiliki waktu luang, kami pasti mendiskusikan tentang Nama Bajak Laut dan juga Lambangnya.

"Shiro, bagaimana kalau dengan Bajak Laut Flowers?" ucap Pamanku

"Hmmm..... Arti dari nama itu apa?"

"Kita tahu kalau Bunga memiliki banyak artinya sendiri seperti Persahabatan, Kekeluargaan, Kebahagiaan, Kesedihan, dll. Jadi, karena hal itu kita menggabungkannya menjadi Bajak Laut Bunga karena memiliki banyak arti"

"Boleh saja. Apa yang lain setuju? Jika setuju tolong angkat tangan" tanyaku kepada semua orang yang berada di tempat perundingan

Setelah beberapa saat, semua orang yang berada di dalam tempat atau ruangan ini langsung mengangkat tangannya semua.

Ketika nama Bajak Laut sudah diketahui, kami hanya membutuhkan Lambang Bajak Laut untuk selanjutnya.

Di tengah tengah ketika kami rapat untuk menentukan lambang bajak lautnya, ada beberapa penduduk pulau dan desa ini datang menghampiri kami yang mengatakan ingin menjadi bagian dari Bajak Laut yang akan berlayar beberapa hari lagi.

Sebelum itu, kepalaku dan kepala Adikku sudah mendapatkan Bounty sebesar 15 juta berry untukku dan 8 juta berry untuk adikku.

Hal itu dikarenakan kami membuat kekacauan kecil di Markas Angkatan Laut yang berada di dekat Desa ini.

Markas Angkatan Laut yang kami kacaukan itu sekarang sudah hancur karena kami hanya menghancurkan bangunan bangunannya saja.

"Apa kalian ingin menjadi Kru Bajak Laut Flowers?" tanyaku kepada semua orang yang ingin menjadi anggota bajak lautku

"Ya. Setelah semua yang telah kamu lakukan kepada Desa ini, kami ingin menjelajahi dunia yang luas ini bersama dengan dirimu sang Pahlawan Desa dan Pulau ini" ucap salah satu pria yang ada di kerumunan

"Benar sekali, kami ingin menjelajahi Dunia ini bersama dengan kalian meskipun menjadi pembantu"

Mendengar hal itu dari seseorang, aku hanya bisa tertawa saja.

"Hahahahahah... Kalian tidak perlu menjadi pembantuku. Jika kalian masuk ke dalam Kru Bajak Lautku, itu artinya kalian semua adalah Saudaraku. Kemarilah, kita semua sedang mendiskusikan lambang bajak lautnya"

"YA" ucap mereka serentak

Dengan bergabungnya mereka, Kru Bajak Lautku sekarang berjumlah 10 orang.

Untuk mereka yang merupakan penduduk biasa di Desa ini dan ingin bergabung dengan Bajak Laut Flowers akan dilatih oleh Pamanku dan Silver ketika kami sudah memulai perjalanannya nanti.

Selain itu, aku ingin merekrut 10 orang kuat untuk menjadi Kru Bajak Lautku yang asli.

"Shiro, bagaimana menurutmu dengan lambang ini?" ucap Bibiku sambil menyerahkan selembar kertas

"Ini? Aku mengerti. Lambang ini akan menjadi lambang Kapal kita akan tetapi bukan lambang Bajak Laut kita"

"Apa maksudmu kak?" tanya Silver kepadaku

"Lambang bunga seperti ini tidak cocok untuk menjadi Bajak Laut melainkan lebih cocok menjadi Lambang Kapal kita"

"Aku mengerti" ucap Pamanku sambil menganggukkan kepala

Gambar diatas merupakan Lambang yang menjadi Simbol Kapal Bajak Laut Flowers

Gambar diatas merupakan Lambang yang menjadi Simbol Kapal Bajak Laut Flowers.

Setelah beberapa saat kami semua memikirkannya dan melukis lambangnya, akhirnya ada salah satu dari kru bajak lautku yang baru mengangkat tangannya.

"Sebelum itu, sebutkan namamu dan tunjukkan hasil pemikiranmu!"

"Namaku Leon, ini adalah lambang Bajak Laut yang cocok untuk Bajak Laut Flowers" ucapnya sambil menunjukkan kertas yang berisi gambar

"Boleh boleh, itu bagus sekali" ucap pamanku

"Ya, bunga yang ada di bagian belakang dan kepalanya juga terlihat menjadi motif yang bagus" ucap bibiku

"Ya, bunga yang ada di bagian belakang dan kepalanya juga terlihat menjadi motif yang bagus" ucap bibiku

"Baiklah. Angkat tangan kalian jika ada yang tidak setuju dengan gambar Leon!"

Setelah sekitar 1 menit terlewati, tidak ada satupun dari kami semua yang mengangkat tangannya.

Itu berarti semua orang setuju dengan Lambang Bajak Laut yang dibuat oleh Leon.

"Kalian semua pergilah ke kapal dan bantu Silver mengecat Lambang kita dan Tuliskan nama kalian semua di layar dan hiasi semuanya!"

"YAAAA"

Setelah menerima perintah pertamaku, mereka semua pergi menuju ke tempat Kapal yang sudah kami semua buat bersama sama.

Aku menyuruh mereka menulis nama mereka adalah supaya aku bisa mengingat nama mereka semua.

Yang berada di ruangan ini setelah rapat berakhir hanyalah aku, bibiku, dan pamanku saja.

Tak lama kemudian Bibiku meninggalkan kami berdua karena bibiku ingin mengemasi barang barang yang ingin ia bawa untuk berlayar nanti.

"Akhirnya waktunya telah tiba, ya" gumam Pamanku

"Ya, kita bisa mulai berlayar besok"

"Apa kamu sudah memutuskan pulau apa yang akan kita kunjungi?"

"Sudah kok, Tenang saja. Selain itu, aku ingin mencari Navigator terlebih dahulu di pulau tersebut"

"Pulau apa itu?"

"Aku lupa nama pulaunya akan tetapi Desanya bernama Desa Cocoyasi"

"Apa kau yakin ingin pergi ke desa itu?"

"Ya. Aku tahu orang pintar yang berada di tempat itu dan aku ingin menjadikannya sebagai Navigator Kapal"

Ketika malam telah tiba, aku meminta semua orang yang membantu menghias kapal untuk pergi tidur supaya besok tidak ada yang kelelahan.

Keesokan harinya aku bangun di kamarku karena Cahaya Matahari menembus langsung ke dalam kamarku.

Setelah selesai Mandi dan bersiap siap, aku langsung pergi ke Dermaga tempat Kapalku akan berlayar sambil membawa beberapa perbekalan.

Pamanku dan Bibiku serta yang lainnya juga sudah berada di tempat itu sambil melihati Kapal yang sudah di hias oleh Anggota Bajak Lautku.

"Sebelum kita berangkat, ada yang ingin aku berikan kepada kalian semua"

Setelah aku mengatakan hal seperti itu, aku langsung menaruh Tas besar yang tadi aku bawa ke depan kami semua.

"Apa yang kamu bawa ini kak?"

"Di dalam ini ada Jaket yang bermotif Bajak Laut Flowers. Pada bagian belakang jaket terdapat Lambang Bajak Laut kita dan di bagian dada kiri terdapat lambang Kapal kita"

Setelah itu aku membuka Tas Besar yang aku bawa tadi supaya mereka semua memakai Jaket yang telah ku persiapkan.

Ketika semua Anggota Bajak Laut Flowers mendapatkan Jaketnya dan dipakai, satu persatu dari kami menaiki Kapal Bajak Laut Flowers.

Yang pertama kali naik adalah diriku, terus Silver, Bibiku, Pamanku, dan yang lainnya.

Tugas dari kami masing masing sudah kami bagi semua.

Pemuda yang berumur 21 tahun dan bernama Sai bertugas untuk mengemudikan Kapal karena sebelumnya dia adalah Nelayan yang sudah bisa mengemudikan Kapal.

Sedangkan untuk orang yang bertugas di bagian atas untuk mengawasi daerah sekitar adalah Leon bersama dengan William dan Otavio yang akan bergantian berjaga di atas.

Di dalam Bajak Laut Flowers saat ini terdapat 8 orang Laki laki dan juga 2 orang perempuan.

"James, kamu bisa bertugas bersama dengan Sai untuk mengemudikan Kapal?"

"Baik. Meskipun saya tidak sehebat Sai, saya akan berjuang supaya menjadi hebat"

"Terima kasih banyak"

Untuk para Perempuan di Anggota Bajak Lautku ini akan mendapatkan Tugas yang lebih ringan dari Laki Laki yakni Memasak, Mengobati Luka, Mencari Informasi, dan Tujuan kita selanjutnya.

Ketika semuanya sudah siap untuk berlayar, kami mengucapkan Selamat Tinggal kepada Pulau yang membesarjan kami dan juga kepada orang orangnya.

"Terima Kasih Banyak telah menerima kami semua menjadi bagian dari Desa ini. Sebagai perpisahan kami dengan kalian, aku meninggalkan emas kepada kalian semua yang berada di Rumahku. Sekai lagi, Terima kasih banyak telah membesarkan kami"

"Ya. Lanjutkan Perjalanan kalian dan kami semua akan mendukung kalian di balik layar"

"Terima kasih banyak. Kalau begitu, BELAYAR"

Ketika aku mengucapkan hal seperti itu, Silver, Paman Kuro, Otavio, Leon, William, James, dan yang lainnya mulai menurunkan layar dan perlahan lahan kapal kami bergerak dengan bantuan angin.

"Shiro, Silver, kami semua di desa ini akan menunggu kedatangan kalian di masa depan"

"Ya, kami akan kembali ke Desa ini setelah menjelahahi Dunia yang luas ini" teriak Silver kepada semua orang yang ada di dermaga

Hari ini kami telah memulai Perjalanan yang sudah kami impi impikan.

Tujuan pertama kami adalah Desa Cocoyasi karena aku yakin kalau Luffy, Sanji, Zoro, Usopp, dan Nami berada di tempat itu untuk mengalahkan Arlong.

Firo yang berumur sama sepertiku hanya bertugas untuk Memasak dan mencari Informasi saja.

Sedangkan untuk Bibi Julia bertugas sebagai Dokter Kapal dan menentukan tujuan kita selanjutnya tanpa seizinku.

Apa yang aku lakukan ketika waktu untuk bersantai adalah Bermain Musik menggunakan Gitar yang aku ciptakan.

Sedangkan untuk Silver, dia akan membuat barang barang yang akan di jual di pasar yang akan dibawa oleh beberapa burung aku aku panggil untuk mengantarkan barang itu menuju ke Pasar.

Selain itu, jika aku bosan, aku juga melatih Leon, James, William, dan Sai menggunakan Teknik berpedang.

Sedangkan untuk Otavio dan Firo akan dilatih oleh Paman Kuro untuk menjadi Penembak Jitu menggunakan Sniper AWM yang aku buat.

ตอนถัดไป