webnovel

5. Apa Benar Dia Suamiku ?

Chloe berdiri di antara dua kamar, dia ragu masuk kamar yang mana, dan dia juga terlalu malu bertanya pada marco. Hampir setengah jam dia berdiri sampai dia mendengar langkah kaki berat menaiki tangga.

"ada apa?" tanya marco melihat chloe menatap dua kamar dengan serius

"ah....aku sedang berpikir"

"...."

"yang mana kamar kita ?"

"kita ?" marco terkejut, chloe mengangguk polos "errr.....yang kanan kamar utama, tapi barang-barangmu ada di kamar yang kiri" jelas marco ragu-ragu.

Chloe mengerjabkan mata mencoba memahami penjelasan Marco.

"oke....aku mengerti" jawabnya akhirnya "selamat malam" dan chloe menutup pintu.

Chloe membuka matanya, menatap jam di dinding. 'jam 12' batinnya

"aish...." chloe mengacak rambutnya dengan frustasi, sudah sembilan ratus sembilan puluh dua domba dia hitung, tapi tetap tidak bisa tidur, dia merasa canggung tidur di kamar yang bersebelahan dengan orang yang mengaku suaminya. Banyak pertanyaan terlintas di dalam kepalanya "aish....."

Chloe turun ke dapur, mengambil sekaleng cola dari kulkas tanpa menyalakan lampu, saat dia menutup pintu kulkas "waaa...." kaleng sodanya jatuh dan dia mundur dengan wajah pucat

"kenapa ?"

"bang"

"aauu" chloe menendang tulang kering marco, marco berjingkat dengan satu kaki dan mengeryit "kenapa menendangku" protesnya

"kau mengagetkanku" jawab chloe acuh, dia mengambil kaleng cola yang terjatuh, menyalakan lampu dan menarik kursi makan.

"kenapa ? tidak bisa tidur ?" marco mengambil sebotol air dari kulkas dan duduk di seberang chloe

"aku tidak biasa tidur dengan orang asing" jawab chloe lugas

"aku suamimu" marco menatap chloe dengan matanya yang hitam

"itu yang selalu kamu katakan" chloe mendesah, tiba-tiba dia balas menatap marco "aku mau bertanya padamu, kamu menjawabnya dengan jujur, aku sudah memikirkan ini sejak di rumah sakit"

"hmmm"

"apakah kita menikah karna cinta ?" marco tertegun sejenak

"kenapa kamu menanyakan itu ?"

"entahlah....." chloe mengedikkan bahunya "mungkin karna aku masih belum yakin kalau aku sudah menikah di usia semuda ini" Mendengar itu marco terkekeh "kenapa ?" semprot chloe

"umurmu sekarang 28 tahun dan ini umur krisis bagi para wanita yang belum menikah"

"tapi wajahku tidak menunjukkan kalo aku berumur segitu"

Wajah dan tubuhnya yang mungil memang tidak menunjukkan kalau dia sudah berumur 28 tahun, di tambah lagi dengan wajah polos yang tidak pernah terkena riasan, penampilan chloe lebih mirip anak sekolah berseragam abu-abu

"wajah dan ingatanmu memang tidak tapi faktanya kamu sudah tidak semuda itu" chloe cemberut "dan itulah alasan kita menikah"

"jadi kita menikah bukan karna saling cinta tapi karna aku takut jadi perwan tua ?" tanya chloe semakin tidak yakin, lalu dia tertawa "alasan apa itu ? kurasa biar pun jadi perawan tua aku tetap baik-baik saja" emosi chloe mulai naik. Marco menatapnya dengan geli, wanita ini sejak amnesia dia jadi makin menarik. Dulu dia begitu dingin dan tidak pernah menunjukkan emosinya, tapi setelah mengalami amnesia dia tampak polos, menggemaskan, dan terus terang

"kamu mendatangiku dengan proposal penikahan bukan karna takut jadi perawan tua, tapi karna orang tuamu" jelas marco akhirnya

"kenapa dengan orang tuaku ?....ah tunggu, besok aku mau ke rumah mereka, aku mau melihat ayahku, saat aku di rumah sakit dia tidak pernah menjengukku, bahkan telpon saja tidak, ibu juga selalu bilang ayah sibuk atau sakit, mencurigakan"

"oke kamu pakai salah satu mobil di garasi"

"kamu tidak mengantarku ?"

"kamu tidak suka aku mengantarmu ke mana-mana" chloe menatap marco dengan curiga

"apa kamu benar-benar suamiku ?"

Next chapter