"Makanya paman jangan meremehkan seorang Sheren Evelyn Hendrawan" bisik Sheren sambil melempar senyum penuh kemenangan.
Axell terdiam terpaku sambil menyentuh bibirnya yang berdarah terkena gigitan Sheren.
"Anak manja itu ternyata bukan wanita yang lemah yang bisa di remehkan begitu saja, sama sekali tidak anggun seperti Nadine, bagaimana aku bisa menjalani hidupku dengan gadis bar-bar seperti dia? tidak ada manisnya sama sekali." Gumam Axell sambil menahan rasa nyeri di bibirnya.
Dengan hati yang tidak menentu Axell masuk ke dalam kamarnya dan menenggelamkan tubuhnya di bak mandi agar semua beban di hatinya bisa sedikit berkurang.
"Hem...apa bener Nadine menanyakanku seperti yang di bilang anak manja itu? aku harus ke sana, sudah lama juga aku tidak bertemu Nadine." gumam Axell sambil memejamkan matanya seraya berendam dalam bak mandi.
Ketenangan Axell terhenti saat lampu kamar mandi tiba-tiba padam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com