Karena kondisi Ardham baik-baik saja, apalagi dengan keinginannya yang ingin cepat pulang. Bersamaan dengan datangnya Jian yang menjemput Abay, Ardham pun minta pulang saat itu juga.
" Kamu bisa lihat kan Nad, bagaimana watak Ardham yang sesungguhnya, walau dia kehilangan memorinya watak dan sifat nya tidak berubah tetap keras kepala." ucap Abay setelah di dalam mobil.
Ardham yang mendengarnya hanya bisa memicingkan matanya menatap Abay dengan sorot mata yang tak mengerti.
" Apa aku memang begitu Bay?" tanya Ardham.
" Lebih dari itu Dham, tapi kalau kamu sudah dengan Nadine kamu seperti kucing yang takut kehilangan majikannya, benar-benar bucin kau." ucap Abay sambil tertawa keras.
Jian dan Nadine hanya tersenyum sambil mengangkat bahu, pertanda mengiyakan ucapan Abay.
Wajah Ardham pun memerah padam, apa saja yang di lakukannya sampai Abay mengatakan kalau dirinya bucin, sungguh keterlaluan Abay, geram Ardham dalam hati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com