Dengan panik Nadine berlari menghampiri tubuh Jian yang tergeletak tanpa dia tahu penyebabnya.
Di lihatnya wajah Jian yang terlihat pucat dengan bibir yang sedikit membiru.
" Jian, kamu kenapa? apa kamu sakit?" tanya Nadine sambil membantu Jian untuk duduk.
" Aku tidak apa-apa, aku harus pergi, paman Ardham dan paman Abay membutuhkan aku." jawab Jian, mencoba untuk berdiri namun, kakinya tak mampu menopangnya lagi.
" Tapi kamu terlihat sangat pucat Ji, baiknya kamu istirahat sebentar." ucap Nadine sambil melihat tubuh Jian yang terlihat gemetar duduk bersandar di mobil sambil memegang pahanya dengan darah yang hampir mengering.
" Ya Tuhan Jian!" kenapa dengan kakimu? apa kamu terkena tembakan?" tanya Nadine beruntun, yang sama sekali tidak tahu jika paha Jian terkena tembakan, apalagi Jian memakai jeans hitam yang tidak bisa terlihat di gelapnya malam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com