"Bagaimana Ka, apa Arnest sudah tidur?" tanya Bramanto berada di kamar tamu. Sejak tidak ada kabar dari Karin, Aska membawa Arnest ke rumah Bramanto. Entah kenapa sejak Karin belum datang Arnest menangis terus dengan memanggil Momynya.
"Tidak biasanya Arnest menangis seperti ini Bram. Dan perasaanku sendiri sama sekali tidak enak. Terasa sesak dada ini Bram." ucap Aska dengan tatapan putus asa.
Sudah hampir tujuh jam lamanya, Aska mencari keberadaan Karin kemana-mana tapi tidak juga menemukan jejak Karin.
"Bersabarlah, Tuhan pasti akan menunjukkan jalan pada kita. Sekarang kita tinggal mencari tahu keberadaan Karin di Singapura. Bukannya Arion memberi kabar kalau Karin dari rumah Sanaz dan mau berangkat ke Bandara?" tanya Bramanto menatap penuh wajah Aska.
Aska mengusap wajahnya berulangkali.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com