Di kamar....
Astrid tidak bisa memejamkan matanya, karena Aska membawa Azka dengan sebuah ancaman yang tidak bisa Astrid remehkan begitu saja. Tenyata di balik wajah tampan Aska tersimpan hati yang bisa tega dan kejam.
"Tidak apa-apa, malam ini Aska bisa saja menolak permintaanku untuk tinggal di kamarku. Tapi besok pagi, kita lihat saja...apa Aska masih bisa menolakku setelah tahu Azka benar-benar anaknya." ucap Astrid dengan tatapan dingin.
Drrrt... Drrrrt... Drrtt
Astrid mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang ada di atas meja saat mendengar ponselnya berbunyi.
"Hallo...ya Santos." ucap Astrid pada orang kepercayaannya setelah menerima panggilan Santos di tengah malam.
"Nona Besar, maaf... sepertinya kita dalam masalah." ucap Santos di rumah sakit di mana tempat Azka menjalani tes DNA.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com