webnovel

Bicara empat mata..

Reigns mengajak aku masuk ruangan kerja dia, aku awalnya menolak namun dia tetap memaksa dan mau ga mau aku pun keruangannya.

"kenapa harus di ruangan lo? apa lagi mau dibicarakan hem?" sinisku saat kita udah duduk.

"yang gue tahu kalau cinta itu ga akan menyakiti orang yang kita cintai apa lagi sampai meninggalkannya."

"maksud lo apa ngomong kayak gitu, justru dia yang ninggalkan gue." ucapku ga senang.

"kenapa lo seperti ga mengenal istri lo? yakin dia meninggalkan lo?"

"tuh buktinya, bahkan dia mengatakannya di depan kalian."

"sera sangat-sangat mencintai lo james.."

"halahh, dari tadi itu muluh lo katakan."

"james, sera itu sakit dan dia dia kan_"

"iya gue tahu dia sakit, kanker rahimkan? gue udah tahu." terlihat dia menghela nafas kasar.

"lo tahu alasan dia meminta lo meninggalkan dia? lo tahu alasan dia merasa gagal jadi istri baik?" gue pun terdiam.

"dia merasa bersalah karena belum bisa kasih lo anak, dia sangat sedih james."

"masih masalah anak lagi? gue udah pernah bilang sama dia kalau gue ga mempermasalahkan anak bahkan sabar menunggu sampai kapanpun, kenapa dia keras kepala banget sih?"

"kita harus bisa bedakan antara suami sama istri james, okelah kebanyakan kita para lelaki anggap sepele namun hati wanita? hati seorang istri itu sangat sensitif dan itu sangat mengganggu pikirannya walau dia harus berbohong sama suaminya."

"oke, gue paham maksud lo reigns, iya gue akuin itu tapi mau sampai kapan. Lagian gue ga mendesak dia loh bahkan gue sabar menunggu kehadiran anak."

"sampai kapanpun dia ga kan bisa memberikan lo seorang anak james."

"apa?" sentakku dan aku kembali kaget saat melihat reigns matanya berlinang.

"kanker sera mematikan james dan dia udah stadium 3." degh!!

"gu..gue meminta dia untuk mengangkat rahim james karena cuma itu jalan terbaik mematikan kankernya." aku dibuat ga berkutik sama sekali, mataku udah memanas.

"namun dia tetap ga mau angkat rahim, aku udah berusaha kasih penjelasan sama dia tapi dia tetap mempertahankan rahimnya, karena apa?"

"huh!! karena lo james, dia mempertahankan rahimnya dan memilih bertahan dengan kankernya, dia melakukannya untuk lo james."

"sera.." lirihku pelan.

"KARENA DIA INGIN MEMBERI LO ANAK DARI RAHIMNYA!!" bentak reigns, aku terkejut dengan bentakannya.

"bagi dia anak akan sebuah kebahagiaan buat dia terutama lo. Hiks..bahkan dia pernah bilang, jika dia hamil dan melahirkan seorang bayi lalu dia akan pergi meninggalkan kita selamanya dia sangat seneng setidaknya ada bayi yang akan menemani lo di dunia ini."

"hiks..lihatlah impian istri lo james, lihatlah betapa dia ingin membuat lo bahagia dengan kehadiran anak."

"disinilah gue memahami dan menyetujui maksud Tuhan, kenapa Dia belum memberikan kalian anak. Karena Tuhan tahu sera sakit parah dan itu akan menyiksa sera, penyakit sera akan memakan nyawa dan janinnya nanti."

"dan masalah rahasia ini, gue dan khristal ga ingin merahasiakan ini awalnya namun lagi-lagi permintaan sera. Dia sangat memohon sama kita untuk merahasiakan penyakitnya dari lo."

"dengan berat hati kami mengikutinya namun percayalah kalau gue dan khristal juga memantau dia, gue juga memberikan obat buat dia."

"dan setiap kali dia kambuh, dia nelpon gue dan lagi-lagi gue masih terus membujuknya untuk angkat rahim namun dia masih juga ga mau."

"dan..apa lo ingat saat ulang tahun sha dan dirles? lo melihat kita bertiga depan toilet kan?" aku pun mengangguk lemah.

"dia kumat lagi, darah bercucuran dari hidungnya dan ga mau berhenti hingga khristal chat gue, itu makanya gue ke sana dan menyuntik sera."

"udah gue duga.." geramku.

"gue udah menduga sebenarnya, melihat perubahan dia baik sikap maupun fisiknya namun dia masih aja berkilah." lanjutku berucap pelan.

"lo tahu james, hati gue sedih melihat sahabat gue sera menderita sakit parah, sedih melihat dia tersiksa dengan kesakitannya, sedih melihat dia ketergantungan obat."

"huft, akhirnya lo tahukan kebenarannya? dan apa lo berpikir kalau sera ga mencintai lo? dengan mengatakan cinta dia buat lo cuma 10%? cintanya sama lo 100% james." air mataku semakin deras.

"jika tadi dia mengatakan itu, karena dia udah merasa gagal jadi istri james, dia juga malu menunjukkan kondisinya sekarang sama lo, dia ga ingin lo terbebani dengan keadaannya sekarang."

"dia berpikir kalau lo layak mendapatkan wanita lebih baik dari dia, percayalah kalau hatinya juga sakit mengatakannya sama lo."

"ini salah gue reigns.." isakku.

"bukan, ini bukan salah kalian dua, hanya aja cara kalian berbeda untuk menunjukkannya."

"hiks..hiks..gue ingin dia sembuh reigns." isakku dengan mata yang udah sembab.

"iya dia harus sembuh james, bukan hanya lo tapi kita semua ingin dia sembuh." ucap reigns semangat.

"apa dengan_" aku lihat reigns mengangguk.

"iya hanya dengan cara itu james. Sera harus angkat rahim dan itu lebih baik dari pada konsumsi obat yang ga menjamin membaik."

"james, apa lo menyetujui saran gue?" aku pun kembali diam.

"james.." ulangnya.

"apakah gue ga ditakdirkan punya anak reigns?" ucapku lemah.

"maaf, bukannya gue gampang ngomong tapi masih ada cara lain bukan? kalian bisa mengangkat anak."

"reigns.." cicitku.

"menyanyangi dan mencintai anak bukan harus dari darah daging kita sendiri bukan? Lihatlah sikembar, mereka bukan darah daging gue tapi gue sangat mencintai mereka bahkan gue merasa mereka adalah anak kandung gue, tidak membuat batas antara hubungan." aku pun menatap dia nanar.

"masih banyak anak kecil bahkan masih bayi di luar atau di panti yang masih membutuhkan vigur seorang ayah dan ibu, kalian bisa mengambil bagian dari situ." aku kembali menangis.

"gue tahu ini sulit james, gue tahu ini ga mudah tapi ini harus kalian hadapi.  Sera harus sembuh, apa lo sanggup kehilangan sera? istri yang sangat lo cintai?" aku pun menggeleng.

"gue ga mau kehilangan sera.."

"berarti lo harus siap kehilangan anak selamanya dari hasil kalian berdua?"

"james, siapkan?" tanyanya lagi.

"iya, gue siap..gue siap kehilangan anak. Gue masih membutuhkan sera, gue ga sanggup kehilangan dia. Gue siap reigns kehilangan anak dari rahim sera..." reigns pun menepuk bahuku.

"disinilah peran kita sebagai suami james, jadi lo setuju kita akan lakukan pengangkatan rahim ya?" aku pun mengangguk pasti.

"james, temuilah sera dan minta maaf sama dia lalu bujuklah dan yakin dia dengan keputusan ini. Percayakan dia kalau ini terbaik dan semua akan baik aja, gue rasa sera akan mendengarkan dan menuruti omongan lo."

"iya.."

"pergilah, gue nanti nyusul ke sana." aku pun mengangguk dan pergi dari ruangannya.

Reigns udah menjelaskan semuanya sama aku tanpa ada kebohongan lagi. Dan bener kata reigns kalau sera harus angkat rahim,  meski sebenarnya aku sangat berat hati dan sedih dengan pilihan seperti ini. Namun aku harus tetap ambil keputusan bukan? dan aku memilih untuk memperjuangkan  kesembuhan sera, aku ga mau kehilangan istriku.

Dan sekarang aku berada di depan ruang rawat inapnya, rupanya dia udah dipindahkan dari ruangan IGD.

Aku membuka pelan pintunya, ruangan tampak hening dan aku pun masuk diam-diam, namun apa yang ku lihat? yang tadinya hatiku udah tenang kembali dibuat geram.

Aku melihat dirles ngelap wajahnya lalu memberikan dia minum, ngelap air yang tumpah dibibirnya dengan jarinya dan timbullah kecemburuanku saat aku melihat dirles mengusap kepalanya dengan sayang, bukan hanya itu aja bahkan dia menggenggam tangan sera.

Hatiku panas kembali dan di mana khristal? kenapa dia membiarkan dirles berdua dengan sera diruangan ini, bagaimanapun mereka pernah menjalin cinta..

Aku pun langsung keluar dari ruangan ini dengan hati yang panas hingga aku menubruk seseorang.

"aauuww, sialan!!" cicitku menggeram.

"duh, hey james?" ternyata josh dan julia,  pasti mereka menjenguk sera. Aku hanya menghela nafas kasar tak menjawabnya lalu aku kembali melangkah dan menghiraukan suara mereka.

****

Ceklekk..!!

"reigns.." ucap josh.

"hey, kalian udah datang."

"iya, kita panik mendengar berita ini." sahut julia.

"ohh, eh james mana? kok ga nampak?"

"james?" tanya dirles.

"iya james, tadi gue suruh dia ke sini dan dia juga mau minta maaf sama sera. Kok lo malah nanya balik sih dir?"

"masalahnya memang james ga ke sini loh.."

"astaga!! gue baru ingat, tadi gue ketemu james ga jauh dari ruangan ini. Gue lihat dia kesel, marah bahkan dia ga jawab ucapan gue dan dia malah langsung pergi aja." jelas josh.

"kenapa ya?" tanya reigns.

"astaga, kalau lo bilang dia ga jauh dari ruangan ini. Jangan bilang dia dari ruangan ini dan? aduh pasti dia salah paham, mampus gue." ucap dirles.

"emang kenapa sih bro?" tanya josh.

"udah gue pastikan dia pasti salah paham, yakin dia pasti cemburu sama gue, gue harus jelasin sama dia." jawab dirles.

"aku melihatmu masuk keruangan ini sayang, maafkan aku.., aku tahu kamu cemburu. Aku sengaja berpura batuk saat minum dan memegang tangan dirles, aku sengaja ingin membuatmu marah, maafkan aku sayang." isak sera dalam hati.

~••~••~

(Yaelah sera..sera..demen banget sih bikin orang kesel..😂😅😤😥

James, duh lo sengaja dicemburuin istri lo.. 😂😂😅😅)

ตอนถัดไป