webnovel

Di Pucuk Genteng

Maret, Tahun 623 Sang Pencipta

Matahari di gurun tampak bagaikan bola putih menyala. Membutakan dan dengan cueknya membakar apapun yang disinarinya. Lekuk gurun yang terus berdesir tiada henti bergoyang-goyang di bawah getar bagaikan asap, desis fatamorgana dari pasir, batu, tanah, ataupun karang yang terjerang Mata Sang Hari. Tiada kehidupan yang terlihat berani menantang pancaran yang begitu keji dan menghanguskan ini. Semuanya, bahkan mahkluk paling tahan sekalipun, akan mencari selamat di dalam liang atau teduh bayang-bayang di hari membara begini. Akan tetapi dia malah menclok di tempat melepuh bak panggangan begini, membiarkan sinar panas ini menjemurnya bulat-bulat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter