"Tidak perlu tegang begitu, aku tidak akan menyakitimu." Ye Yan membantu Lan Qianyu duduk di sofa, "Aku dengar pengurus rumah berkata kalau belakangan ini selera makanmu kurang bagus. Kalau ingin makan sesuatu langsung saja beritahu mereka, biar mereka yang membuatkannya."
"Terima kasih." Lan Qianyu menundukkan kepalanya. Ini pertama kalinya mereka bercakap-cakap biasa dan juga dengan sopan santun. Dia masih belum terlalu terbiasa.
"Seharusnya di saat hamil hatimu lebih gembira. Kalau kamu terus depresi seperti itu, efeknya tidak akan bagus bagi kandunganmu." Ye Yan menyilangkan kakinya dengan gerakan anggun, lalu mengangkat cangkirnya yang berisi kopi, "Aku tahu, peristiwa yang terjadi di antara kita membuatmu merasa kesulitan, tetapi karena kamu sudah setuju untuk menikah denganku, kurasa kamu juga mempunyai hati yang baik."
"Hatiku memang sangat baik." Akhirnya Lan Qianyu mendongak dan memandangnya, "Kalau hanya ini yang mau kau katakan kepadaku, aku pergi saja."
Dia lalu berdiri…
"Sebenarnya Xiao Han bukan sengaja melakukannya." Ye Yan tiba-tiba berkata.
Lan Qianyu terkejut sejenak, lalu menatapnya dengan kening berkerut, "Apa maksudnya?"
"Kamu telah salah paham terhadap Xiao Han." Ye Yan menatapnya dengan sungguh-sungguh, "Dari awal hingga akhir, dia sama sekali tidak bermaksud membawamu naik ke ranjangku, dia hanya ingin membereskan Xiao Qi. Tetapi tidak disangka dia malah mencelakaimu. Selama ini aku bukanlah orang yang dengan mudah menyentuh wanita, karena itu dia sama sekali tidak takut kalau aku akan menyentuhmu. Dia juga tidak mengatakan dengan jelas kepadaku mengenai hubungan kalian, dan hanya memberikan petunjuk yang samar-samar. Tetapi karena alasan tertentu, aku malah mengabaikan petunjuknya ini."
Ye Yan terdiam sesaat, lalu dia berkata blak-blakan, "Makanya aku menidurimu!"
Mendengar semuanya ini, hati Lan Qianyu menjadi sangat kacau. Sebenarnya dia sudah bisa mengira pasti ada kesalahpahaman yang terjadi pada malam itu. Tetapi saat itu dia sangat marah dan dipenuhi kebencian terhadap Xiao Han. Namun setelah dipikir-pikir, dia merasa kalau Xiao Han tidak mungkin berbuat seperti itu. Kalau Xiao Han ingin memanfaatkannya untuk mencelakai Xiao Qi, dia dapat langsung melakukannya sendiri, tidak perlu menyuruh Ye Yan…
Lan Qianyu memilih Ye Yan karena dia sudah tidak lagi percaya kepada cinta. Dia lebih memikirkan masa depan anak yang ada dalam kandungannya.
Hanya saja dia tidak mengira di saat seperti ini Ye Yan berbicara seperti itu. Apa tujuannya?
"Sekarang kamu masih memiliki waktu untuk membatalkannya." Ye Yan meletakkan cangkir kopinya dan menatap Lan Qianyu sambil tersenyum.
"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan?" Lan Qianyu memelototinya dengan kening berkerut, "Jangan bertele-tele!"
Lan Qianyu yakin kalau Ye Yan mengatakan semua hal ini karena mempunyai maksud lainnya. Keluarganya tidak mungkin melepaskan bayi ini, maka dari itu dia tidak mungkin bisa bersama dengan Xiao Han.
"Ok!" Ye Yan melemparkan tangannya, "Aku tahu kamu masih memikirkan Xiao Han, jadi sekarang aku memberimu kesempatan untuk memilih. Kalau kamu memilih Xiao Han, aku tidak akan menahanmu. Tetapi syaratnya adalah, anak itu harus diberikan kepadaku. Tapi kalau kamu tetap memilih menikah denganku…"
Ye Yan menunjuknya sambil menatapnya tajam, "Kamu harus melupakan Xiao Han! Aku, Ye Yan, tidak akan mengizinkan perempuan milikku terus memikirkan pria lain dalam hatinya, apalagi sampai berselingkuh dengan pria itu di kemudian hari!"
"Sudah cukup bicaranya??" Lan Qianyu memelototinya dengan pandangan murka, "Pertama, anak ini bukan hanya milikmu seorang, kamu tidak bisa mengatur-aturnya. Kedua, kalau aku memutuskan menikah denganmu, aku tidak mungkin melakukan perbuatan apapun yang tidak bermoral. Tapi aku tidak dapat mengontrol hatiku. Dalam beberapa waktu ini mungkin aku masih akan memikirkannya. Kamu tidak berhak untuk ikut campur."
"Sangat bagus, ini baru karaktermu." Ye Yan memicingkan matanya dan menatapnya tajam selama beberapa detik. Kemudian dia menghampiri Lan Qianyu dan memegang ringan dagunya, "Apa yang kamu katakan itu tidak salah, siapapun tidak akan bisa mengontrol hatimu. Aku bisa memberikan sedikit waktu kepadamu untuk melupakannya. Tapi kamu harus ingat, kalau kamu berani melupakan siapa dirimu, aku akan membuatmu…lebih menderita daripada mati!!!"