Raut wajah Xiao Han pun langsung berubah, "Apa maksudmu berkata seperti itu? Apa mungkin, apa mungkin, kamu memutuskan…"
"Aku memutuskan untuk menikah dengannya!" Lan Qianyu mendongak dan melihat ke luar jendela. Sorot matanya sangat tegas, "Setelah mengalami begitu banyak kejadian, aku sudah tidak mempercayai cinta lagi. Tetapi aku percaya pada kasih sayang keluarga. Seperti ayahku dulu yang rela dipermalukan demi merawatku, aku juga rela mengorbankan segalanya demi anak dalam kandunganku. Meskipun Ye Yan tidak mencintaiku, tetapi dia tetaplah ayah dari anakku. Dia rela kehilangan nyawanya demi anak ini, itu yang kuinginkan…"
"Bukan, Qianyu." Xiao Han menjadi emosional, "Kamu tidak boleh berpikir seperti itu, hidupmu masih panjang, kamu tidak boleh mengorbankan kebahagiaanmu sendiri demi anak itu…"
"Xiao Han!" Seseorang memotong perkataannya. Xiao Han menoleh dan melihat Tuan Besar Ye, dia pun terdiam karena kaget.
"Terima kasih karena telah menyelamatkan Yan dan Qianyu! Setelah Yan membaik, aku akan menyuruhnya datang sendiri menemuimu untuk berterima kasih." Tuan Besar Ye tersenyum lembut, dia lalu memandang Lan Qianyu dan berkata, "Qianyu, aku telah mendengar semua perkataanmu tadi. Aku sangat senang kamu bisa berpikir demikian. Yan sedang menunggumu di dalam mobil. Kemarilah, ayo naik mobilku saja."
"Iya." Lan Qianyu mengangguk.
Dua orang petugas medis wanita membuka pintu mobil dan membantu Lan Qianyu turun dari mobil Xiao Han.
"Qianyu, pertimbangkanlah sekali lagi…" Xiao Han menahan Lan Qianyu dengan perasaan tidak rela. Namun Lan Qianyu menarik tangannya tanpa mengatakan apapun dan turun dari mobil.
"Qianyu…" Xiao Han ikut turun dan hendak menahannya lagi, tetapi Tuan Besar Ye menghalanginya, "Xiao Han, hubunganmu dan Yan begitu dekat bagaikan saudara, seharusnya kamu merestuinya, kan?"
Xiao Han mengerutkan keningnya dan menatap sekilas kepadanya, lalu dia kembali memandang Lan Qianyu.
Lan Qianyu mengikuti petugas medis berjalan menuju ke mobil Lincoln besar itu. Leng Ruobing berdiri di samping mobil sambil menatapnya dengan sorot mata kacau.
Xiao Han semakin bingung, tangannya mengepal kuat. Melihat Lan Qianyu yang hampir masuk ke dalam mobil keluarga Ye, dia tiba-tiba berkata, "Aku akan menerima anakmu!"
Langkah kaki Lan Qianyu terhenti, jantungnya berdebar kencang.
"Qianyu, orang yang benar-benar mencintaimu adalah aku. Demi dirimu, aku bisa menerima anakmu. Kembalilah, kembalilah ke sisiku…" Xiao Han mengulurkan tangannya kepada Lan Qianyu, hatinya dipenuhi harapan agar dia kembali.
Lan Qianyu berdiri sambil menunduk. Hatinya bergejolak bagaikan ombak yang bergelora di samudera. Dia sangat kecewa, mengapa, mengapa baru sekarang Xiao Han mau menerimanya? Mengapa?
"Qianyu, aku tahu di hatimu ada aku. Cintaku padamu tidak pernah berubah. Sebelumnya aku salah, aku tidak memiliki keberanian untuk menerima anak ini. Sekarang aku telah mengerti, asal kamu mau tetap di sampingku, apapun dapat kuterima…" Xiao Han berjalan mendekati Lan Qianyu dengan langkah lebar, "Qianyu, aku akan membuatmu bahagia, aku pasti akan melakukannya!"
Tuan Besar Ye mengerutkan keningnya, dia dapat melihat kebimbangan Lan Qianyu. Dia juga baru mengetahui tentang hubungan Xiao Han dan Lan Qianyu setengah jam yang lalu. Yan telah berkorban begitu banyak dan dengan susah payah akhirnya dia hampir berhasil mencapai tujuannya. Apakah sekarang semua pengorbanannya itu akan sia-sia?
Telapak tangan Leng Ruobing berkeringat. Selama hidupnya, semua orang akan dihadapkan pada banyak pilihan. Pilihan yang diambil itu akan menentukan nasibnya. Sekali salah melangkah, maka selanjutnya akan terus salah. Saat ini dia tidak bisa memberi petunjuk kepada Lan Qianyu karena dia sendiri tidak tahu pria mana yang dapat membuatnya bahagia. Tetapi dia berharap agar Lan Qianyu bisa mengikuti kata hatinya, biarkan hatinya yang memutuskan!
Hati Lan Qianyu berdebar-debar. Mendengar langkah kaki Xiao Han yang semakin mendekat, secara naluriah dia ingin berbalik. Tetapi tepat pada saat itu, sebuah tangan yang dipenuhi noda darah terjulur keluar dari mobil dan menahannya…