webnovel

Penculikan

Editor: Wave Literature

Billy Li segera menghubungi Shia Tang, namun yang menjawab panggilannya adalah operator telepon. Hal tersebut menandakan, bahwa ponsel Shia Tang sedang dalam mode tidak aktif.

"Cepat lacak lokasi terakhir Shia Tang!" Billy Li mengambil jas dan ponselnya, lalu berjalan secepat kilat keluar dari kantornya.

Billy Li menyesal, ia seharusnya menyuruh orang untuk mengikuti Shia Tang dan membiarkan sang istri melakukan apa yang dia inginkan. Namun, ia malah mengabaikan bahaya yang mungkin sedang mengincar di sekitar Shia Tang.

Sambungan panggilan telepon terdengar dari ponsel Billy Li. Seluruh anggota 'Bayangan' cabang sementara di kota A telah dikerahkan untuk mendapatkan informasi yang Billy Li inginkan.

Billy Li pun bergegas. Steve yang sudah terampil mengemudi selama bertahun-tahun mengemudikan kendaraan dengan sangat cepat. Dengan segera, mereka sudah sampai di lokasi Shia Tang berada. 

Namun, di lokasi yang mereka lihat sekarang, sedang terjadi kecelakaan. Polisi lalu lintas terlihat tengah menangani kecelakaan tersebut. Mata Billy Li terbelalak kaget, dan seluruh wajahnya memucat ketika melihat ada sebuah mobil yang telah menabrak dinding gunung. 

Untungnya, Steve segera menghampiri Billy Li dan menjelaskan padanya, "Polisi mengatakan bahwa tidak ada orang di dalam mobil. Tetapi sopir mobil yang menabrak mobil itu dari belakang, dinyatakan sudah meninggal di tempat. Pecahan kaca menusuk pembuluh darah sopir itu, akhirnya dia meninggal karena pendarahan berat. Sepertinya, ada seseorang yang sengaja melakukannya."

Billy Li yang awalnya sangat khawatir, kini mulai bisa bernapas dengan lega. Ia menatap tajam ke sekitar, lalu duduk kembali ke dalam mobil. "Cepat suruh seseorang untuk membawa Fendi Lu kemari!" perintah yang keluar dari mulut Billy Li terdengar sangat mutlak dan tak terbantahkan.

Steve segera melakukan apa yang diperintahkan oleh bosnya. Ini pertama kalinya ia melihat bosnya begitu panik. Meskipun terlihat tenang, tapi bosnya terlihat terus mengepalkan tangan untuk meredakan kepanikan di dalam hatinya.

Steve berharap semuanya masih sempat dilakukan. Jika tidak, cerita lama akan terulang kembali. Jika itu terjadi, tidak ada seorangpun yang bisa memadamkan api neraka yang membara di dalam hati bosnya.

Di sebuah tempat lain, terlihat Shia Tang sedang membuka mata dan mendapati dirinya tergantung di atas pohon dengan ketinggian sekitar sepuluh meter. Ketika melihat wanita di bawahnya yang sedang mengikat sebuah tali, Shia Tang sangat terkejut melihatnya.

"Bagaimana mungkin kau bisa melakukan ini semua?" Shia Tang bertanya dengan nada tidak percaya.

Ternyata, mobil yang mengikuti tadi sama sekali tidak mengarah pada Sheryl, ternyata yang ingin di serang mobil itu adalah aku! Sheryl malah tidak ingin melibatkanku, dan menyuruhku untuk melompat tadi. Lalu, aku dipukul dan digantung seperti ini sekarang, Shia Tang berbicara pada dirinya sendiri. Tak disangka, pada akhirnya, Shia Tang yang malah menyakiti Sheryl Xia.

"Benar, ini aku!" setelah mengikat tali, Karin Lu berjalan menuju Shia Tang sambil mencibir, "Apa aku mengejutkanmu?"

"Kenapa? Apa salahku padamu? Kenapa kau selalu menyakitiku?! Dari masa kuliah hingga sekarang, kau terus menggangguku! Ada apa denganmu?" Shia Tang benar-benar tidak mengerti mengapa Karin Lu selalu mencari masalah dengannya. Sekarang, ia tidak bisa lagi menahan kekesalannya.

"Apa kau bilang?" Karin Lu menyeringai, menatap Shia Tang dengan ganas dan melanjutkan kata-katanya, "Bagaimana mungkin kau yang gila ini bisa mendapatkan penghargaan sebagai jenius dalam bermain piano? Apa biola yang kumainkan tak sebagus permainan pianomu? Kenapa bukan aku yang mengadakan konser solo di aula konser musik di Amerika?!"

"Kita tidak satu bidang!" Shia Tang hanya berpikir bahwa alasan yang dibuat Karin Lu sangat konyol. Ternyata benar, semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang juga angin yang menerpanya[1]1, batin Shia Tang.

"Kita sama-sama memainkan alat musik, apanya yang berbeda?" Karin Lu memotong perkataan Shia Tang dengan tidak senang, "Selain itu... Ethan Gu adalah pacarku. Mengapa kau merebutnya dariku?"

"Aku tidak merebutnya darimu!" Shia Tang merasa bahwa saat ini ia sedang benar-benar dirugikan.

"Tidak merebutnya dariku? Kenapa Ethan Gu selalu melindungimu? Jika bukan karenamu, kami berdua tidak akan putus! Ethan Gu pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studi ketika kau mengambil cuti kuliah waktu itu! Sekarang setelah aku disini, tidak mudah bagiku untuk pulang ke negaraku sendiri. Tapi, kau malah menggodanya lagi!" Karin Lu meluapkan semua isi hatinya.

"Aku sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan Ethan Gu selama ini padaku. Putusnya hubungan kalian berdua bukanlah urusanku, Ethan Gu pergi melanjutkan studi ke luar negeri juga bukan urusanku! Aku sama sekali tidak menggodanya! Sekarang, Ethan Gu adalah psikiaterku. Jangan selalu menyalahkanku!" Shia Tang yang digantung di atas pohon menahan rasa sakit, namun tetap berusaha untuk membela diri...

Next chapter