webnovel

Inspeksi Diri

บรรณาธิการ: Wave Literature

Malam hari, Yun Hua diselubungi oleh sinar-sinar.

Ketika kamu melihat ke langit dari gedung departemen darurat RS Yun Hua pada jam 9 malam, kamu tidak akan menemukan bintang-bintang atau bulan, namun kamu akan melihat semua jenis papan nama dan iklan-iklan yang berbagai ragam. Selain itu, kamu juga akan mendengar bunyi klakson mobil yang berbunyi tanpa henti dari bawah gedung.

Beberapa suster muda saling bercerita kisah horor sambil berjalan di sepanjang koridor yang gelap dan sunyi. Mereka berbalik, lalu berlari saat hendak mengambil peralatan cadangan yang dibutuhkan. Begitu mereka mendekati ruang operasi, barulah mereka memperlambat langkah kaki. Mereka tertawa kecil sambil menutupi mulut sambil melihat sekitar, bagaikan seorang kepala suster yang hendak menangkap hewan kecil.

"Dokter Ling masih melakukan operasi." Suster muda yang bertindak seperti kepala itu menjulurkan lehernya dan berkata: "Dia sangat giat ya."

"Dia telah melakukan operasi sejak pagi….."

"Biarkan aku melihat, biarkan aku melihat." Suster muda ketiga pergi ke antara dua perawat lain dan memandang Ling Ran melalui jendela kaca bundar di ruang operasi. Dia berkata dengan kagum "Dokter Ling terlihat sangat ganteng dari belakang."

"Dia pasti telah berlatih berdiri tegak sepanjang waktu."

"Pinggangnya sangat kuat ya, bisa berdiri seharian."

"Benar, stamina Dokter Ling sangat baik." setelah suster junior itu berbicara, mukanya merona.

Mereka mengobrol sambil tertawa kecil, hingga akhirnya terdengar suara langkah kaki suster yang bertugas, mereka langsung tergesa-gesa bubar dari tempat.

"Sudah selesai."

Ling Ran telah menyelesaikan operasi sesuai dengan prosedur, dia pun menghela nafas lega.

Merupakan sebuah tantangan bagi siapa saja untuk bisa melakukan empat operasi dalam sehari untuk menjahit tujuh tendon fleksor jari.

Suster, asisten dan dokter anestesi pun menjadi lebih lega.

Ada rasa tegang tersendiri ketika berhubungan dengan operasi M-Tang. Seolah-olah seperti sejumlah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan tubuhepinefrin1 secara konsisten dipompa ke jantung. Banyak perawat dan ahli anestesi memiliki kebiasaan kecil ketika mengikuti sebuah operasi kecil. Misalnya, suster yang sedang mempersiapkan ujian keperawatan mungkin akan memasang earphone untuk mendengarkan rekaman latihan dalam bahasa inggris. Dokter anestesi mungkin tegang saat melihat pertandingan sepak bola yang mereka pertaruhkan.

Jika menjalani suatu operasi besar, mereka tentu akan mengurangi kebiasaan mereka, walaupun situasinya tidak mendesak.

Ling Ran memijat lehernya dan membuka Peti Harta Level Pemula yang baru diterimanya.

Lalu, terlihat ada sebuah buku yang bersinar dengan cahaya perak melayang di udara.

"Eh, bukan serum energi ya, wah, aku rugi satu botol." Itu adalah pemikiran Ling Ran yang muncul pertama kali.

Saat Ling Ran memikirkannya, buku perak itu secara otomatis membuka ke halaman judulnya. Ada sebaris kalimat yang menjelaskan:

[Buku Teknik Tunggal, anda memperoleh Teknik Diagnostik: Pemeriksaan Fisik ( level Spesialis).]

Ling Ran tanpa sadar menyentuh pipinya. Hal pertama yang terlintas di benaknya adalah kelenjar parotidnya2 bekerja dengan normal…

"Dokter Ling, kami akan mengurus ruang operasinya, anda bisa kembali terlebih dahulu untuk beristirahat." kata Ma Yanlin aktif bertindak.

Ling Ran menganggukkan kepalanya setuju.

Lu Wenbin yang terlambat satu langkah merasa marah dan tidak tahu harus berkata apa.

Ling Ran memanggil taksi, dan kemudian duduk di kursi penumpang di belakang. Dia kemudian mulai menyentuh dirinya sendiri dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Hal yang disebut 'Pemeriksaan Fisik' di dalam Buku Teknik Tunggal adalah semua hal yang dilakukan dokter ketika melakukan pemeriksaan klinis. 

Misalnya, menyentuh dan merasakan leher pasien, meminta pasien untuk memutar bola mata, menempatkan stetoskop di dada pasien untuk mendengarkan detak jantungnya, dan lain-lain. Itu semua merupakan bagian dari pemeriksaan fisik. Banyak informasi yang bisa didapatkan dari pasien, jika pemeriksaan klinis dilakukan dengan ketat dan teliti. 

Simpelnya, pemeriksaan fisik adalah bagaimana dokter menilai kondisi kesehatan pasien melalui cara seperti melihat, menyentuh, mengetuk, mendengar, dan mencium.

Ini juga adalah alasan mengapa pemeriksaan fisik adalah salah satu dari empat keterampilan dasar diagnostik. Tiga lainnya adalah anamnesis3, diagnosa laboratorium, dan pemeriksaan tambahan.

Dari perspektif kedokteran modern, keempat teknik ini adalah salah satu persyaratan untuk mendiagnosis penyakit.

Sementara itu, prasyarat untuk kedokteran klinis adalah menguasai keterampilan diagnostik.

Bagaimanapun, manusia sudah memiliki pengetahuan dan bisa menyebutkan puluhan ribu penyakit. Namun, diagnosis diperlukan untuk para dokter mengetahui apakah penyakit pasien dapat disembuhkan, baru kemudian dokter dapat mengatur strategi untuk menanganinya.

Masing-masing dari beberapa ribu penyakit yang dapat disembuhkan atau dikendalikan oleh manusia sudah mencapai standar atau ada yang mendekati standar, misalnya dapat menyembuhkan TBC, dapat mengontrol diabetes, meningkatkan angka kesembuhan kanker tiroid4, memperpanjang harapan hidup pasien yang menderita AIDS, dan juga penyakit seperti penyakit pankreas yang sudah tidak bisa ditangani dengan metode lain lagi. Masing-masing penyakit ini memiliki cara khusus untuk pengobatannya. Selama penyakit tersebut didiagnosis dengan benar, sebagian besar dokter pun dapat mengikuti langkah-langkah dan menyelesaikan pengobatan pasien.

Bagi departemen penyakit dalam, diagnosis departemen bedah sangatlah jauh lebih mudah, namun, diagnosa masih merupakan prasyarat untuk melakukan pengobatan.

Ling Ran dapat terus melakukan operasi dengan teknik M-Tang juga berkat diagnosa sebelumnya oleh dokter lain.

Namun pada akhirnya, seorang dokter tetap harus perlahan-lahan mempelajari keterampilan diagnostik. Bahkan, dokter yang tinggal di ruang operasi sepanjang hari perlu mengetahui beberapa teknik diagnostik dasar.

Ling Ran cukup puas ketika memperoleh Teknik Pemeriksaan Fisik. Dia merasa sangat senang, terutama karena hadiah itu berasal dari Peti Harta Level Pemula.

Apalagi teknik itu merupakan Level Spesialis, pasti akan sangat berguna.

Ada 4 level teknik dalam sistem. 'Level Pemula' memungkinkan kemampuan Ling Ran untuk menjadi setingkat dengan dokter tetap di rumah sakit Yun Hua, dan sedikit lebih baik dari dokter yang buruk dari rumah sakit kelas A lain. Dengan keterampilan Level Spesialis, kinerja Ling Ran sudah sebanding dengan wakil kepala dokter atau kepala dokter sesuai bidang teknik tersebut. Dengan teknik Level Master, Ling Ran bisa menjadi yang terbaik di RS Yun Hua, yang berarti dia juga adalah yang terbaik di Provinsi Changxi. Contohnya, sistem telah mengkonfirmasi bahwa Ling Ran, yang memiliki Teknik M-Tang Level Master, adalah yang terbaik di Yun Hua dalam bidang itu. Dokter-dokter lain tidak bisa lagi bersaing dengannya dalam hal teknik M-Tang, dan hanya bisa bersaing dengan dia dalam hal teknik menjahit secara keseluruhan. 

Ada pula teknik level Sempurna. Ling Ran yang telah menguasai Teknik Kontrol Pendarahan Tangan Kosong Level Sempurna, merupakan peringkat ke-126 di dunia. Ke-13 di Tiongkok, ke-2 di Provinsi Changxi, dan pasti nomor 1 di Yun Hua.

Ketika memikirkan hal ini, Ling Ran bertanya dalam benaknya: "Sistem, sistem, 'Teknik Pemeriksaan Fisik ku sekarang ada di peringkat berapa?"

"Keterampilan Pemeriksaan Fisik yang kamu kuasai sekarang berada di peringkat 1.128 di kota Yun Hua. Peringkatmu akan naik satu kali setiap kali kamu melakukan 20-30 pemeriksaan fisik dengan benar." Jawab sistem dengan jelas, dan suaranya sama tetap sama persis seperti yang Ling Ran dengar sebelumnya.

Ling Ran hanya bisa menghela nafas dan bertanya: "Apakah ini bisa dianggap misi?"

"Tidak."

"Kalau begitu ini bisa dianggap sebagai pengalaman ya?" Ling Ran sudah memperkirakan hal ini, dia lalu menyentuh dirinya sendiri dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sopir taksi itu menyetir dan sesekali melihat ke arah spion, semakin dia menyetir, dia semakin merasa cemas.

Lalu, dia memandangi wajahnya sendiri dari kaca spion, barulah dia merasa lega sedikit.

Setelah sampai di gang Xia Gou, sopir taksi itu menatap jalan Xia Gou yang sunyi dan gelap. Dia pun tidak mau masuk ke gang tersebut walau dibujuk seperti apapun. Dia bahkan memberi Ling Ran diskon 2 RMB sehingga dia tidak perlu memberikan kembalian pada Ling Ran.

Setelah menunggu Ling Ran turun dari mobil dan menutup pintu, sopir taksi tersebut langsung menginjak pedal gas dan melaju pergi.

"Sopir yang aneh." Ling Ran lalu menyentuh kelenjar getah bening aksila5 kanannya sambil pelan-pelan berjalan pulang ke rumah.

ตอนถัดไป