Karena Song Qingfeng dan lainnya ada kelas di pagi hari, jadi mereka tidak datang ke warnet Fang Qi.
Pagi ini Fang Qi tidak membuka tokonya, dan orang-orang yang menunggu di depan tokonya tidak sebanyak sebelumnya.
Akan tetapi….
Ketika Liang Shi, Si Hitam, Wu Shan dan lainnya melihat Fang Qi bersama dengan Nalan Mingxue dan Lan Yan berjalan bersama, mereka sangat terkejut dan tidak habis pikir.
"Ada apa ini?!"
"Tidak mungkin!"
"Pak, kamu telah mengecewakan kami!"
"Pak… kamu…."
Mereka saling bertukar pandang sebelum menunjuk ke arah Fang Qi dan Nalan Mingxue.
Fang Qi dan Nalan Mingxue datang bersama-sama di pagi hari membuat mereka berpikiran macam-macam.
"Bubar-bubar! Apa yang kalian pikirkan, hah? Aku hanya pergi sarapan, kenapa kalian sampai terkejut seperti itu?" Ujar Fang Qi sambil melirik mereka. "Kalian terlalu tua untuk menunggu di depan warnet setiap pagi untuk bermain game! Apakah kalian masih SD?"
"Ternyata hanya pergi sarapan." Ujar si hitam sambil tertawa lalu menghela nafas lega.
"Pak, apa itu SD?" Tanya Liang Shi sambil menggaruk-garuk kepalanya tak paham.
"Itu adalah sekelompok monster yang besar dan menakutkan. Monster itu berkelakuan seperti anak kecil dan memiliki beberapa sebutan seperti Yasuo (the unforgiven), Zed (the master of shadow), Mermaid, Kha Zix (the voidreaver), dan masih banyak lagi."
(Ini adalah sebutan untuk anak-anak yang seperti monster di dalam sebuah game bernama League of Legends di China)
Mereka terlihat semakin bingung.
"Apakah mereka lebih menakutkan dibandingkan dengan zombie?" Tanya Lan Yan.
"Terkadang mereka lebih menakutkan dibandingkan dengan zombie." Jawab Fang Qi.
"Masih ada hal yang lebih menakutkan daripada zombie?" Saat ia memikirkan seberapa menakutkan siswa SD, tiba-tiba ia tersadar. "Hah? Kenapa sudah tidak ada kursi lagi?!"
Tentu saja tak ada kursi lagi, karena Liang Shi datang bersama sekelompok prajurit untuk membentuk sebuah kelompok bermain game yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Ada lebih dari 10 orang yang sudah datang sejak pagi.
Setibanya Fang Qi di toko sebelah, ia langsung membuka pintu toko dengan kunci yang didapatkannya dari Lan Yan.
Dulu toko ini adalah toko pandai besi, dan lebih besar daripada toko milik Fang Qi.
Tempat ini sudah lama kosong, jadi ada banyak debu di mana-mana.
Setelah Fang Qi membuang sampah, ia pun mulai membersihkan seluruh ruangan.
Nalan Mingxue benar-benar siswa paling jenius di sekolah Lingyun, bahkan kemampuannya bermain game lebih baik daripada siswa lainnya.
Ia memegang belati di tangannya selama berjalan di lorong. Ia baru bermain game kemarin, tetapi ia terlihat sudah terbiasa dengan game itu. Ia mengecek setiap sudut agar tak kehilangan petunjuk ataupun barang.
Sebagai anak dari keluarga Nalan, ia sudah terbiasa dengan berbagai macam pertarungan, tetapi ini adalah pertama kalinya ia merasakan di situasi berbahaya sendirian.
Mansion di Resident Evil sangat berbahaya dan membuatnya menyadari arti keputusasaan dan kematian.
Kemarin karakter yang ia mainkan harus mati karena ia tak paham dengan permainannya, tetapi bagi gadis cerdas sepertinya, satu kali mati itu sudah lebih dari cukup.
Ini adalah pertama kalinya ia terpikat dengan sebuah game.
Ia selalu dilindungi oleh prajurit dan pengawal dari keluarganya, jadi ia tak pernah berhadapan dengan bahaya yang sesungguhnya secara langsung, sehingga ia tak pernah membuat keputusan dalam pertempuran.
Mampu memainkan karakter lain, dan berpetualangan di dunia lain tanpa ada yang melindunginya, serta merasakan bahaya bahkan kematian, membuat berbagai emosi berkecamuk di dalam hatinya.
Ia merasa seperti membuka pintu ke dunia lain—sebuah pintu gerbang menuju ke dunia baru.
Sebuah belati menari-nari di ujung jarinya seperti kupu-kupu perak. Semua orang memperhatikannya dan tahu kalau suasana hatinya berbeda dari biasanya.
"Ia hebat sekali!"
"Ia sudah main begitu lama, tapi belum mati sekalipun."
"Misteri dari teka-tekinya seolah akan sangat mudah dipecahkan olehnya."
"Dengar-dengar ia baru saja mulai bermain kemarin, tapi sekarang ia sudah hampir menyelesaikan setengah dari ceritanya! Bagaimana ia bisa mengejar Song Qingfeng secepat ini?!"
"Wow! Cepat sekali!"
Tak disangka ada sekelompok orang yang sudah berdiri di belakangnya untuk menonton permainannya sembari mengantri.
"Yah, lumayan." Komentar Fang Qi yang baru kembali ke tokonya saat melirik permainan Nalan Mingxue. "Apa kamu sudah melewati laboratorium tumbuhan?"
"Tentu saja!" Ujar Lan Yan dengan bangga. "Hal seperti ini sangat mudah bagi Nona Nalan!"
Tiba-tiba di luar toko muncul sekelompok kultivator yang mengenakan baju putih dengan bawahan kuning.
Xiao Yulu berjalan di paling depan bersama dengan pria paruh baya lain yang agak gemuk dan mengenakan jubah besar berwarna emas.
Kedua mata paruh baya yang pendek dan agak gemuk itu menyipit dengan tatapan sedingin es. Ia meletakkan tangannya di belakang dan melangkah dengan perlahan. Namun, para kultivator di belakangnya harus berlari agar tidak tertinggal jauh di belakang.
Dengan cepat pria paruh baya yang gemuk dan pendek itu berdiri di depan tokonya, lalu melirik ke nama toko dan bertanya, "Saudara Xiao, apakah ini tokonya? Apakah pemilik tempat ini yang kemarin sudah menggunakan teknik kilat untuk menendang kalian bertiga hingga saudara Liu dan lainnya terluka?"
"Ya, benar." Jawab Xiao Yulu. Pria paruh baya bertubuh gendut nan pendek itu bernama Xu Fuwei. Meskipun mereka berasal dari generasi yang sama, tetapi Xu Fuwei berkultivasi lebih awal dan telah mencapai tahap satu di alam sungai Yuan! Sekarang ia adalah kepala menteri di istana Taois Liuyun yang merupakan bagian dari aliansi Taois Wuwei. Ia memiliki banyak alat dan mantra sihir yang kuat.
Bahkan walikota sangat menghormati sosok Xu Fuwei.
Xu Fuwui lalu mengeluarkan mutiara biru dari sakunya seraya berkata, "Kultivator yang bersembunyi di toko ini ahli dalam teknik petir, tapi aku memiliki bola penangkal petir! Aku tak percaya orang biasa seperti pemilik toko ini berani menggertak, hanya karena ada kultivator yang melindunginya dari belakang. Begitu aku menangkapnya, kamu boleh melakukan apapun padanya, Saudara Xiao."
"Baiklah!" Balas Xiao Yulu lalu meludah, dan kembali meneruskan ucapannya. "Hari ini aku pastikan ia akan menerima pelajaran karena telah berani cari-cari gara denganku!"
Kemudian Xiao Yulu berbalik badan dan berkata pada sepuluh kultivator dari istana Taois Liuyun, "Wahai saudaraku, jaga pintunya dan jangan biarkan ia lari!"
Fang Qi lalu memperhatikan keributan di luar tokonya. Ia memperhatikan kultivator bertubuh pendek dan gemuk itu berjalan masuk bersama Xiao Yulu dan 3-4 kultivator lain yang mengenakan baju putih dan jubah kuning. Kultivator gemuk dan pendek itu melirik ke sekeliling ruangan dan berkata dengan suara dingin. "Siapa pemilik toko ini?!"
Fang Qi mengangkat alisnya dan menatap Xiao Yulu yang berdiri di belakang kultivator itu. "Apa kamu datang ke sini untuk berbuat onar lagi?"
"Apa katamu? Berbuat onar?" Sebagian besar pelanggan di warnet kompak melihat ke arah pintu, dan langsung terkejut saat mereka melihat ada begitu banyak kultivator di sana.
"Ada banyak kultivator!" Jarang sekali prajurit biasa bisa melihat seorang kultivator, apalagi dalam jumlah banyak.
"Apakah pemilik warnet terlibat masalah?" Tanya Liang Shi yang merasa sedikit khawatir.
"Xu Fuwei dari istana Taois Liuyun datang." Ujar Song Qingfeng yang ekspresi wajahnya tampak suram. "Ini akan merepotkan…."
"Xu Fuwei? Kultivator terkenal itu?" Tanya Li Kuan yang kebingungan.
"Ia adalah kepala menteri di istana Taois Liuyun dan kultivator dari alam sungai Yuan."
"Alam... sungai Yuan?!" Setelah mendengar kata ini, semua orang yang ada di toko langsung tersentak kaget. Para kultivator di alam sungai Yuan setara dengan master prajurit, tetapi kekuatan mereka sebenarnya sebanding dengan prajurit leluhur.
Atau bahkan lebih kuat!
Karena itulah, prajurit yang tidak berada di tahap prajurit leluhur, memiliki posisi yang lebih rendah daripada para kultivator.
"Lebih baik mereka memberinya pelajaran, agar Nona bisa beraksi." Ujar Lan Yan yang mulai berfantasi jahat.
Xiao Yulu tertawa terbahak-bahak seraya berkata, "Hari ini, saudara Xu membawa bola penangkal petir untuk melawan teknik petir mu! Ayo kita lihat apakah kamu masih akan bersikap sombong hari ini!"
Lalu ia menyuruh enam kultivator yang berada di belakangnya. "Serang dia!"
"Pembuat masalah terdeteksi, hukuman petir diaktifkan."
Para kultivator yang berada di belakang Xiao Yulu nyaris tak bisa memancarkan cahaya spiritual mereka, karena cahaya putih terlebih dahulu melintas di depan mereka.
DUAR!
Dalam sekejap mata, tubuh para kultivator menjadi gosong.
"Saudara Xiao! Sini, ke sampingku, aku punya penangkal pe—"
DUAR!
Sebelum Xu Fuwei menyelesaikan kalimatnya, mereka berdua sudah tersambar petir hingga melompat keluar dari toko Fang Qi.
"Apakah itu benar-benar kekuatan prajurit leluhur?" Tanya Liang Shi.
"Apa yang baru saja ku katakan?" Tanya Song Qingfeng.
Dan Lan Yan pun tampak terdiam.
"Dasar sialan!" Fang Qi mengumpat dengan suara rendah sambil menunjuk para kultivator ke arah pintu keluar. "Cepat pergi dari sini!"
Para kultivator yang berada di luar pun segera melarikan diri.
"Sudah tidak apa-apa!" Ujar Fang Qi sambil melambaikan tangannya. "Ini hanya masalah kecil."
"Nona Nalan..." Panggil Lan Yan dengan suara pelan. "Xu Fuwei diusir."
"Ya, aku tahu."