webnovel

jujurlah!!!

pembicaraan ketiga sahabat itu semakin serius, mulai dari bahasan tentang selingkuhan Daniel yang dipenuhi ejekan juga cibiran, lalu berlanjut ke bahasan yang lebih serius.

"La...coba kamu jujur ke Kita, sebenarnya bagaimana hubunganmu dengan Mitra bisnis si Bian itu"kata Miska . perkataan Miska membuat Bian juga tertarik dengan pembicaraan ini. kecurigaan dirinya kalau Daniel adalah Dani masih membuatnya penasaran, apalagi sekarang muncul wanita mengaku pacar dari suami sahabatnya itu.

"sebenarnya,,aku...masih yakin kalau...suamimu itu sahabat kecil Kita" kata Bian lagi. Mirella tersenyum sambil mengeleng. "tidak, mereka orang yang berbeda, ternyata aku salah lihat waktu dikantor Daniel. foto yang aku lihat memang foto Dani, hanya Dani seorang, foto itu dibuat seolah - olah kembar, ternyata mertuaku sengaja melakukan itu untuk melindungi Daniel dari bahaya"cerita Mirella

"maksudmu?"Tanya Bian juga Miska bersamaan. "untuk melindungi Daniel dari bahaya , ancaman dari rekan bisnis dan yang lainnya.mertuaku sengaja membuat foto Daniel seakan - akan anak kembar.."cerita Mirella terputus oleh perkataan Bian. "jadi...Dani adalah tumbal!!" kata Bian kaget. perkataan Bian mendapat reaksi kaget dari Miska juga Mirella. mereka tidak menyangka Bian menggunakan istilah yang begitu menyeramkan.

"jadi....Dani, dan Daniel tidak Ada hubungan apapun?" Tanya Miska mengabaikan wajah kesal Bian. " mereka beraaudara" jawab Mirella.

"apa Daniel lebih disayang dari pada Dani?" Tanya Miska lagi. pasalnya dirinya tahu bagaimana kisah Mirella dengan orang tuanya.

gelengan kepala menjadi jawaban dari Mirella. " Daniel justru merasa perhatian kedua orang tuanya kebanyakan tercurah pada Dani, itulah mengapa, Daniel selalu marah jika dirinya disama- samakan dengan Dani, kalian tahu...aku bahkan mengira mereka memang kembar, dalam album foto Masa kecil mereka. banyak sekali foto mereka berdua dengan memakai pakaian yang sama ....dan salah satu dari anak tersebut..." Kali ini cerita Mirella terputus d ngan kedatangan Rio yang entah dari mana. "foto siapa, Kita kah?" Tanya Rio sembari mengambil tempat duduk disamping Bian.

"kau memang ngeselin, si Ella lagi cerita tentang Dani juga Daniel, Kau memang penggangu" katus Miska. yang lain hanya menghela nafas berat dengan sifat ketus sahabat merreka tersebut.

"dalam foto itu, satu anak selalu menutup mukanya atau balik badan, namun saat dia foto sendiri, ekspresi mengemaskan nampak diwajah imutnya" lanjut Mirella bercerita.

"jadi....Daniel tidak menyukai Dani" kata Bian lagi. "entahlah...bahkan...Daniel sengaja belajar lebih giat untuk bisa memasuki SD yang tidak mungkin mampu Dani masuki" lanjut Mirella bercerita. " berarti Daniel memang pintar dari kecil" kata Rio Kali ini. "bagaimana kau Tau?" kata Bian Kali ini penasaran. " aku meminta detektif menyelidiki tentang Daniel, karena aku masih yakin Daniel itu Dani, namun aku menemukan fakta yang mengejutkan. Daniel memang masuk sekolah favorite, bahkan dirinya selalu berprestasi, untung dirinya tidak satu sekolah dengan Kita, kalau Kita satu sekolah dengannya, Kita pasti akan nampak bodoh sekali" lanjut Rio.

"bukan hanya waktu SD, bahkan waktu SMA, dirinya ikut olimpiade juga ikut akselerasi, makanya itu yang membuat aku ragu kalau Dia Dani....karena....Dani kan....Paling bodoh diantara Kita" lanjut Bian. "bukankah kamu tadi yang bilang kalau kamu masih yakin Daniel itu Dani" marah Miska. "itu karena aku tidak terima d ngan kenyataan yang dikatakan Ella kalau Dani telah meninggal" kata Bian juga Rio bersamaan.

"pernah aku berfikir, kalau karena penculikan itu, Dani hilang ingatan dan Tak lagi mengingat Kita"kata Rio.

"tapi....memang betul kan apa yang aku bilang, detektif yang aku sewa mengatakan begitu banyak prestasi yang Daniel raih diusia mudanya." kata Bian yang terdengar sangat menyukai Daniel.

"berati memang benar La.,Dani juga Daniel tidak Ada hubungan mereka bukan saudara, Dani hanya anak yang dijadikan mertuamu untuk mengelabuhi Mata dunia dari putra mereka" kata Miska lagi.

"tapi....mereka sayang sekali pada Dani" sanggau Mirella lagi. "mereka bukan sayang, bisa jadi justru rasa bersalah, karena menempatkan anak yang tidak bersalah menjadi sasaran musih mereka, dengan potensi hilang nyawa" kata Rio menambahkan.

ตอนถัดไป