webnovel

hilangnya sebuah harapan

Setelah berkumpul bersama sahabatnya juga pergi kerumah sakit untuk terapi, kini Mirella berada dilobi kantor Daniel.

"Mira..." sambut Daniel ketika melihat Mirella. tindakan Daniel membuat Mirella tersenyum, ternyata sang suami kontraknya menyambutnya dengan hangat. "tumben kamu kesini Mir?" Tanya sang Ayah mertua. "Ia pa,,tadi Mira habis bertemu kawan Mira, lalu kerumah sakit, eh...ternyata lewat kantor Daniel, jadi Mira mampir" cerita Mirella pada sang mertua.

"ya udah,,Kita masuk dulu yuk,,Mira mauinum apa?" Tanya sang mertua lagi. "es jeruk aja pa" sela Daniel.

Mirella merasa sang Ayah mertua masih perhatian dengan dirinya, meskipun ibu mertuanya sudah berkurang perhatian untuk dirinya.

Setelah berbincang - bincang ternyata Ada telpon yang mengharuskan sang Ayah mertua pergi. "Mira, Daniel papa pergi dulu ya, Ada klien dari Jepang yang datang" kata sang papa sambil memakai jas kerjanya. " Daniel perlu temani papa tidak?" Tanya Daniel. "tidak usah, kamu temani Mira saja" jawab sang papa.

sepeningalan sang papa mertua suasana menjadi sunyi. "Daniel lanjut kan saja kerjamu, aku lihat2 isi ruangan kerjamu boleh kan?" Tanya Mirella.

"baiklah, kalo kamu lelah, istirahat ya, jangan dipaksakan, kalo ngantuk disitu kamar aku, masuk aja istirahat disana" kata Daniel sambil mengusap kepala Mirella. kebiasaan yang entah sejak kapan selalu dirinya lakukan, kalo tidak mengusap kepala, pasti menarik hidung Mirella.

Mirella hanya menganguk mendengar perkataan Daniel.

ketika berkeliling diruang kerja Daniel, Mata Mirella dikejutkan dengan foto yang Ada dimeja Daniel. Foto yang sejak tadi luput dari perhatiannya. bukan foto Daniel dengan sang kekasih yang dirinya tahu bernama Mika. namun foto anak kecil yang dirinya kenal adalah sahabatnya Dani. Mata Mirella berkaca - kaca, memandang bergantian antara Daniel juga foto tersebut. 'Dani' batin Mirella .

'ternyata kamu Dani' batin Mirella menatap lekat pada Daniel. Merasa diperhatikan, Daniel segera menoleh dan menemukan Mirella ternyata tidak melihat dirinya namun menatap foto dirinya. "dia Mika, kekasihku" kata Daniel sambil mengambil foto yang dipegang Mirella. Daniel tidak pernah tahu yang Mirella perhatikan bukan fotonya dan Mika, namun foto anak kecil diatas meja.

Mirella segera menguasai dirinya lagi dan mengubah ekspresi wajahnya. "dia sangat cantik" kata Mirella. meskipun suaranya terdengar parau.

Daniel tersenyum mendengar perkataan Mirella. "Iya, dia juga baik dan pengertian, kamu tahu, dia bahkan menyetujui pernikahan Kita meskipun dirinya tidak rela aku menikah selain dengannya" cerita Daniel sambil memandang fotonya dan juga Mika. Dapat Mirella lihat perasaan yang begitu dalam ketika melihat Daniel memandang foto kekasihnya.

Rasa bersalah yang lebih besar segara menghangam hati Mirella. 'waktu kecil aku tak tahu kamu dalam kesulitan, karena penculikan itu, sekarang aku membuatmu tidak bahagia karena pernikahan Kita,maafkan aku Dani' batin Mirella memandang Daniel dengan sedih.

"aku janji, Kita akan segera bercerai,agar kalian bisa segera bersatu, aku juga janji akan minta maaf pada Mika karena memisahkan kalian berdua" kata Mirella pada Daniel.

" oh iya,...itu foto kamu kecil ya?" Tanya Mirella pada Daniel. Segera Daniel memandang foto yang dimaksud Mirella lalu mengambilnya Dan menyerahkan pada Mirella. " kamu lucu ya, waktu kecil" kata Mirella lagi sambil mengelus muka didalam foto tersebut.

Seandainya Daniel lebih perhatian dirinya akan menemukan pandangan penuh rindu saat Mirella memandang foto dalam tangannya.

Daniel tersenyum dan mengambil foto anak kecil.ditangan mirella. " dia tampan dan mengemaskan , iya kan?" Tanya Daniel pada Mirella yang dianguki oleh Mirella. " dia adalah kesayangan mama papa, dia anak baik papa mama, dia anak pintar papa mama, dia harapan papa mama" kata Daniel sedih. Kali ini Mirella terkejut dengan ekspresi wajah Daniel, wajah yang diliputi kesedihan yang mendalam.' tidak....tidak...jangan katakan.....kalian orang yang berbeda, jangan biarkan harapanku hilang,,Daniel....aku mohon jangan katakan....' batin Mirella yang tidak bisa diucapkannya pada Daniel.

ตอนถัดไป