Pov Fitri
"Duduk di sana" tunjuk Al, Gue pun duduk dengan ragu, segera gue lipat lipat baju putih gue agar terlihat lebih rap-
"Baju kamu, kamu kecilin?" Tanyanya, pipi gue memanas
ketawan deh
"Enggak pak" jawab Fitri merona malu
"Terus kenapa bisa kecil gitu?! Kamu pake baju anak sd?" Tanya Al mengintimidasi
"Iya. Eh-" keceplosan. Gue pun mengetuk ngetuk bibir gue
"Kamu pake baju siapa! adek kamu! Kenapa?" Serunya tidak percaya. Gue tersenyum kaku
"Hehe gak suka lengan pendek pak"
"Gaksuka lengan pendek tapi baju ngatung? Hebat! Lagi pula dari awal kenapa gak minta lengan panjang?" dia bertepuk tangan takjub memikirkan kelakuan gue. Gue cuma bisa meringis
"Kamu masih selamat karena rok gak di span" katanya lagi
"Saya kurang suka yang ketat ketat pak. Gini gini juga baju cuma ngatung, gak ngetat" jelas gue.
Jujur ya! gue itu bukan tipe cewe cabe cabean, gue cuma suka baju yang di keluarin, kaya badgirl gitu loh. Yang ada di wattpad wattpad
"Jadi?"
"Jadi?" Tanya gue lagi mengulangi ucapannya dengan raut wajah yang bingung
"Maksud kamu apa pegang pegang dada saya?" tanya Dia sambil berdiri dan mendekat kearah gue.
Deg.. .Deg... Aduh jantung gue gak karuan
Mati gue! Gak ada yang bisa buat gue pergi dari sini lagi. Bilik pak Al bener bener gak bisa buat gue kabur karena letaknya di pojok ruangan, pintunya menghadap ke tembok dan di sebelahnya ada guru. Kalo gue alasan mau ke bu Alifa yang ada gue malah di ceramahin karena pake baju ngatung sama bu Alifa
"Fitri?"
Ok saat nya menjelaskan! "Dih pak itu si Ser---" sebelum menyelesaikan penjalasan gue, gue ngerasa ada benda hangat, kenyal dan manis. Jadi gini rasanya di cium bibir? ah enak nya
Wait... WHAT!
Mata gue terbuka lebar sedangkan lelaki di hadapan gue mengedipkan sebelah matanya menggoda, gue pun berusaha mendorongnya namun sia sia! Bibir itu tetap berada di bibir gue. Ciuman pertama gue! Plisss gue benci guru ini!
Setelah gue menyerah dia mengangkat kedua lengan gue dan membimbingnya agar mengalungkan tangan gue ke lehernya dan mengigit bibir gue dengan agak keras membuat gue mengaduh "awppphh" dan dengan tiba tiba lidahnya masuk dan menautkan lidah gue dengan lidahnya
Jadi selama ini...
Yang ada di film, bukan cuma bibir melainkan permainan lidah juga? Atau ini cuma akal akalan pak Al?
Gue terus memukul seluruh tubuh pak Al karena tubuh gue udah lemes. Gue butuh oksigen!
"Apa sih?!?"
"Saya tuh ga bisa napas bapak!" Seru gue kesel, kenapa dia yang marah! Harusnya kan gue!
"Payah" ucap Al meremehkan. Gue membelakan mata gue. Apa dia bilang! Payah, ini bahkan ciuman pertama gue!
"Bapak ngambil first kiss saya!" Gue pun meloncat keatas meja dan menarik kerah Al. Ya inilah gue, cewe taekwondo bersabuk kuning. Ya gue tau itu tingkat yang masih sangat payah, kalau harus berkelahi dengan seorang laki laki dewasa sepertinya
"Yang benar aja!" Katanya lagi tak terima. Dia membetulkan letak kacamatanya karena guncangan di sekitar lehernya
"Bapak harus tau! Saya menjaga bibir ini agar suci selama 16 tahun! Dan bapak mengambil itu tanpa rasa bersalah sedikitpun" ucap gue terengah karna menahan amarah dengan semua ucapan itu
"Lalu kamu mau apa?" tanya dia
"Saya.." gue diam bingung mau ngomong apa
"Kalau memang kamu berpikir hanya karena ciuman saya kamu menjadi perwan tua.. kamu salah"
"Yang paling terpenting adalah... Kamu masih perawan, karena disanalah kenikmatannya" bisik pak Al sensual, membuat gue merinding
Fix gue harus jauhin ini guru!
Fitri benar benar salah besar dalam menanggapi lelaki di hadapannya ini, harusnya dia tidak meloncat kearah meja dan berhadapan langsung dengan si monster ini!
"Kamu tidak akan bisa pergi ataupun menolak saya lagi" dan hap kedua kaki Fitri di tahan oleh apitan kaki gurunya tersebut. Dan lagi lagi mata gue melebar dan membelak, tidak percaya
Tanpa aba aba. Pak Al langsung mencium leher gue dan mengigitnya beberapa kali membuat sensasi yang berbeda dan aneh bagi tubuh gue sendiri
"Pak... Lepasin saya, TO--" bibir gue di lahap kembali oleh Al
Dug....
Ya gue tau ini akan menjadi masalah baru. Tapi tolong! Gue tidak mau kehilangan mahkota gue hanya karena lelaki tampan ini, tidak sebelum lelaki itu menikahi gue!
"KAMU GILA YA!" dan gue segera melompat turun dari meja dan duduk di bangku yang sebelumnya memang gue duduki. Lelaki itu meringis sambil memegangi alat vitalnya dan gue membuang muka
"Ada apa pak Al!?" ucap Bu Alifa yang datang karna mendengar kegaduhan disini
"Gak ada bu cuma saya baru aja cerita tentang temennya saya yang meninggal gara gara selfie"
"Oh. Cerita itu, Fit leher kamu kenapa?"
"Kenapa bu?" Tanya balik gue, gue memegang seluruh leher dan tidak merasakan ada yang aneh kecuali merasakan basah sedikit di deket deket urat nadi
"Kaya..." pikir Bu Alifa
"Dia abis di cubit setan Lif" seru pak Al padaku, gue menatapnya dengan raut yang bingung seakan ngomong 'Kapan?'
Dia hanya melotot dan gue cepat-cepat mengagguk
"Iya bu" jawab gue
"Oh, oke. Ibu mau ke bilik ibu ya banyak do'a mangkanya Fit, see you" dan kata 'see you' nya hanya di tunjukan kepada pak Al. Dasar genit
"Pakai dasimu yang benar, agar cupangannya gak keliatan" ucap Al sambil melirik kearah kerah baju gue
"AP-"
"stusss" potongnya membuat gue diam
"Pelan pelan... Ngomongnya, astaga!" geramnya
"Jadi bapak baru aja nge cupang saya? Ya ampun bisa dianggap apa saya kalo sampe keliatan temen temen saya!!!" ucap gue penuh penekanan
"Mangkanya pake dasinya" gue dengan cemberut pun menurut
"Gak usah cemberut. Kamu jadi buat saya pingin cium kamu lagi" ujar lelaki itu santai. Mata gue melotot dan segera membekap mulut gue sendiri. Gue harus pergi secepatnya!
Segera gue berdiri dan melangkah pergi sampai akhirnya tangan gue ada yang narik
"Apa lag--" ucapan gue terpotong karna lagi-lagi pak Al mengecup bibir gue sekilas
Cup
"Ihh bapak!" Fitri menepuk keras bahu Al
"Kamu boleh kembali ke kelas" ujar Al, berjalan menuju bangku kebesarannya
What the?!
Sialan! Sial! Sial! umpat Fitri setiap menaiki anak tangga. Gadis itu pun tidak ada hentinya untuk mengelap bibirnya