webnovel

IV-292. Keberanian

"mohon maaf ," menyerahkan headset ke tangan aruna. 

aruna tahu pasti ini pesan pribadi. atau jangan-jangan hendra sedang menyiapkan kejutan untuknya? 

sayangnya giliran Aruna memutar perekam suara yang disodorkan surya. seluruh harapannya tentang mendapatkan kejutan dari hendra lenyap seketika. (Baca bab IV-288. Trust Me) 

seperti bangunan kokoh yang dilalap api, membara dan berkobar-kobar, hingga yang tersisa tinggallah bau abu menyesakkan dada. 

Itulah yang di sesap aruna detik ini. sesak sekali tiap kali menghirup nafas. 

Aruna menggigit bibirnya. buku-buku tangan nya terlihat memutih seketika. dia mempertahankan diri untuk tidak menangis. 

Di saat yang sama bunda gayatri menatapnya dalam-dalam. melangkah mendekati aruna dan menyerahkan bayinya.

Hebat sekali perempuan ayu ini, tahu pelipur lara apa yang paling ampuh mengalihkan kepahitan yang dirasakan Aruna. 

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป