Satu persatu peserta meeting meninggalkan meja oval, kecuali pemimpin mereka. Ia terlihat masih sibuk menatap laptop yang berisikan grafik, kumpulan data dari beberapa tabel yang disajikan atau ditampilkan dalam bentuk garis dengan warna merah dan biru sebagai pembanding —entah berisi apa, tapi wajahnya terlihat resah.
Melihat raut muka resah yang ditunjukkan penerus tahta Diningrat, perempuan yang sempat berdiri mengurungkan niatnya untuk keluar ruangan. Bianca bergerak lambat mengamati grafik yang ditatap oleh Gibran.
Gadis tersebut berdiri di belakang punggung lelaki yang duduk di kursinya dan seolah tidak melihat atau mendengar apapun, kecuali fokus pada garis meliuk pada layar laptopnya.
Bianca menyipitkan mata, mengamati perpaduan dua garis merah dan biru. Sayang sekali, di ujung grafik rentang antara garis merah dan garis biru terlihat jelas.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com