webnovel

III-100. Malam Pekat Terusir Pagi

Lampu temaram kini tertangkap lebih terang, sela-sela celah jendela yang ada pada sisi dinding mulai menyusupkan cahaya. Matahari mengintip mereka membawa sinar berkilauan menerpa separuh tubuh.

Malam pekat terusir pagi, udara dingin berganti hangat, dan seorang perempuan memeluk guling manusia tanpa ia sadari. Guling asli telah terusir sejak semalam kala ia menggeliat membuat ruang lebih lebar pada bagiannya. Menjengkelkan pria yang terdesak sebab wilayahnya terintimidasi.

Tersajilah kini wajah tersembunyi di ketiak lelaki, hilang tertelan urai rambut panjang hitam. Serta tangan menguntai dengan berani merengkuh tubuh lelaki tanpa di sadari. Tangan itu memegang dada bidang.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป