Hendra tak bisa dan tak akan pernah bisa memberikan kesempatan kepada bunda Indah.
Lelaki ini mundur beberapa langkah. Kemudian ia menundukkan wajahnya tepat di hadapan sang bunda. Sebuah bentuk permintaan maaf secara tersirat ia suguhkan sepenuh hati. Andai ada orang lain melihat Hendra dalam keadaan seperti ini. Hampir mustahil orang percaya bahwa itu ialah Mahendra. CEO DM grup yang memiliki label manusia tanpa ekspresi ramah.
Hendra tidak mengucapkan sepatah kata, kadang komunikasi tidak harus dalam bentuk kata. Sentuhan, mimik wajah, dan ekspresi penyesalan bisa tertangkap lawan bicara secara sempurna walaupun tidak ada suara yang terbentuk dari gerak daging tak bertulang (lidah).
"Ya.." suara Indah Lamat dan lambat, "silakan masuk, tak apa bunda lain kali saja,"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com