webnovel

II-124. Kenyat-kenyit

Aku bertanya pada psikiaterku, bagaimana cara agar aku bisa menyentuh istriku dan dia tidak menolakku?" ungkapan Hendra mampu membuat dua anak manusia tersekat pada kebekuan. 

"Pergilah ke dalam ambilkan selimut untukku," pinta Aruna dan gadis ini kembali duduk di tempat yang sama, matanya pun mengulangi perilaku yang tadi sempat dia tinggalkan. 

Tak lama seorang pria kembali mendekatinya, dari arah belakang lelaki bermata biru merapikan selimut pada punggung istrinya. Cukup mudah menebak perilaku Mahendra, dia terlampau teliti membungkus perempuannya tak bersisa sedikit pun kecuali kepalanya. 

"Terima kasih," kata mata coklat bersandar di bahu Mahendra, bersama gulungan hangat yang membuatnya nyaman. 

"Boleh aku tanya sesuatu?" ini suara Aruna, dia melempar pertanyaan. Namun, matanya masih tersita ke arah berbeda. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter