webnovel

Kartu Ajaib

"Hendra udah-udah aku capek. . .".

"Aku ga kuat kejar-kejaran lagi". Aruna menghentikan langkahnya. menunduk kebawah, ngos-ngosan dan beberapa peluh keringat menghiasi pelipisnya.

Hendra mencoba mendekatinya, pria itu perlahan mulai tahu cara memperlakukan perempuan dengan benar. Dia membuka botol minum untuk Aruna, dan mengelus peluh gadis itu.

Ketika air membasahi bibir Aruna, Hendra mengamati dengan seksama.

_Huh' anak ini_ Hatinya protes, mengingat kegagalannya tadi. Andai Surya tidak muncul dia akan mendapatkan bibir kemerahan impiannya.

"Kenapa? kamu haus?". Tanya Aruna. Bagaimana pun juga Aruna tetaplah anak muda 20 tahun belum pernah pacaran. Dia paling payah mengamati gerak gerik orang yang jatuh cinta padanya. Sepayah menyadari Damar yang mati-matian mengejarnya selama dua tahun. Dan hanya berakhir sebagai sahabat.

Hendra tersenyum menangkap botol itu.

_Minimal aku merasakan bibirnya secara tidak langsung dari sudut botol ini_

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter