"Fix, Za. Kita punya pelanggan pertama dari instagram." ujar Putri. Lalu semua orang terlihat bersemangat, yang tiba-tiba menyadarkanku dari lamunanku.
Aku memberi tepukan tangan dan tersenyum manis, "Selamat buat kalian yang bisa bikin 28 sampel perhiasan dalam waktu tiga hari."
Semua orang tersenyum padaku. Aku tahu mereka merasakan adrenalin di tubuh mereka. Sama sepertiku.
Ini adalah awal yang baik walau baru satu pelanggan yang datang pada kami melalui instagram. Setidaknya, ini belum genap hari ke empat workshop ini berjalan. Aku bahkan sudah mempersiapkan kemungkinan terburuk andai saja kami belum mendapatkan pelanggan pertama dalam waktu dua minggu.
Aku berjalan mendekat pada Putri yang sedang duduk tepat di samping jendela. Kemudian mengecek percakapannya dan pelanggan pertama kami.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com