Sebetulnya saat aku dan Astro sedang melihat jendela tadi, kami melihat Tia baru saja melepas tangan setelah memasukkan sesuatu ke mulutnya dan langsung menelan sesuatu dengan tatapan tenang. Dia bahkan sedang tersenyum pada Gusti. Gusti juga tersenyum padanya.
Di ruangan itu tak ada makanan apapun. Saat kami melihatnya, cara Tia menelan tak terlihat seperti menelan makanan seperti biasa. Aku tiba-tiba saja langsung berpikir dia sedang menelan mutiara.
Mutiara yang kami letakkan di ruangan memiliki diameter 5-7 mm. Walau itu adalah diameter mutiara paling kecil, tapi saat masuk ke tenggorokan akan tetap membutuhkan usaha lebih untuk menelan. Terlebih jika memang benar Tia melapisinya dengan plastik wrap lebih dulu, secara otomatis ukuran mutiaranya akan menjadi lebih besar.
"Bapak tau soal ini?" aku bertanya pada Pak Basri.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com