Arga, Reno dan Pak Agus segera melihat alamat yang dituliskan Ben dalam secarik kertas. Reno kemudian menatap Ben. "L lihat sendiri orang itu ada di sini?"
Ben menganggukkan kepalanya. "Dia sendiri yang bilang kalau dia ada di rumah orang itu."
Pak Agus ganti menatap Ben. "Kamu sudah lihat nama pemilik rumah ini?"
Ben menggeleng pelan. "Sulit nyari tahu kepemilikan rumah atau tanah di sini. Karena sistemnya masih semi manual. Belum semuanya bisa dicek secara online. Tapi, yang jelas alamat ini ngga ada dalam daftar aset milik Ari Wicaksana."
Pak Agus manggut-manggut sambil mendengar ucapan Ben. "Kalau begitu, biar saya yang cari tahu." Pak Agus segera mengambil catatan tersebut. Setelah itu ia membuka ponselnya dan terlihat memilih-milih kontak yang ada di dalam ponselnya.
Ben, Arga dan Reno hanya memperhatikan. Bahkan ketika Pak Agus mulai menelpon, ketiganya hanya diam dan mendengarkan begitu Pak Agus menyebutkan alamat yang ada di secarik kertas yang ditulis oleh Ben.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com